Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pelaku Ekraf Perlu Beradaptasi Tingkatkan Kapasitas

Media Indonesia
09/7/2024 23:04
Pelaku Ekraf Perlu Beradaptasi Tingkatkan Kapasitas
Peserta Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) berpose di depan gerai.(Dok.Istimewa)

 

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno mengajak pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk terus meningkatkan kapasitas melalui pembelajaran dan adaptasi.

"Saat ini kita terus bergerak dari satu titik ke titik lain dan harus adaptif dalam menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sosial yang ada di depan," kata Sandiaga saat rangkaian Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 secara langsung dan daring di Blitar, Jawa Timur, dan Palu, Sulawesi Tengah.

Baca juga : Kemenparekraf Jadikan Pulau Flores Sebagai Destinasi Utama Wisata Religi Katolik di Indonesia 

Menparekraf menekankan pentingnya menjaga silaturahmi antara pelaku ekraf dengan berbagai pihak agar peluang usaha baru dapat semakin terbuka lebar.

"Dengan membangun networking, kita dapat menciptakan kolaborasi yang seluas-luasnya. Sebab, setiap silaturahmi bisa memperpanjang umur dan melapangkan rezeki," ujar Menparekraf.

Untuk diketahui, pada AKI 2024 di Kota Blitar, dari 7.000 pendaftar, terpilih 38 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari berbagai subsektor seperti kuliner, kriya, fesyen, dan lainnya.

Baca juga : Swasta dan Kampus Berkolaborasi Gelar Workshop Tunjang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

"Tidak hanya terkenal potensi ekrafnya, Blitar juga dikenal dengan berbagai desa wisata. Melalui event AKI ini, kita berharap wisatawan yang datang ke desa wisata dan wisata sejarah di Blitar, bisa menjadi wisatawan yang rojali atau rombongan jadi beli bukan hanya rohali, rombongan yang hanya lihat-lihat," ujar Sandiaga.

Adapun di Palu, sebanyak 25 peserta dari subsektor kuliner, fesyen, dan musik, menampilkan karya dalam pameran di Palu Grand Mall.

"Kota Palu dipilih sebagai simbol keberlanjutan dan kemajuan ekonomi kreatif di kawasan timur Indonesia. Event ini juga jadi ajang penting untuk menjalin silaturahmi dan kerja sama antar pelaku ekraf," tutur Sandiaga.

Baca juga : Dukung Pemberdayaan Desa Wisata demi Tumbuhnya Pusat Ekonomi Baru yang Merata

Dari perhelatan pameran AKI 2024 di Bitar dan Palu terpilih masing-masing tiga finalis yang dinilai lebih unggul dalam hal inovasi produk.

Tiga finalis dari Kota Blitar yakni Silhouette Crouchet (aksesoris kalung etnik, gelang, dan anting yang memiliki cIri khas rajutan dikombinasi batuan alam), Wanokaka Bag (produsen totepack backpack dan waistbag khusus traveller), dan Yuksri Ungkepan (lauk siap saji ungkepan ayam kampung dan bebek).

Adapun dari Kota Palu, finalis terpilih yakni Batik Nation (produsen motif batik tradisional dan modern dengan model terbaru), Bunly (olahan kacang mete berbagai rasa dengan kemasan modern), dan Gula Semut Molomamua (olahan gula aren cair dan bubuk dengan kemasan modern).

Owner Yuksri Ungkepan, Wijaya Prima, mengakui dari pameran AKI dirinya mendapatkan wawasan dari para mentor saat fase bootcamp, terutama dari sisi digital marketing, variasi produk, perluasan jaringan distribusi, dan pilihan pembelian secara daring untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk UMKM.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya