Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BOPLBF) terus mengembangkan Kawasan Destinasi Parapuar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan pendekatan budaya Manggarai, "Gendang One Lingkon Pe'ang".
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh mengatakan penguatan konten budaya Manggarai dalam pengembangan Kawasan pariwisata terintegrasi Parapuar merupakan strategi BPOLBF untuk memperkenalkan basis nilai budaya yang merupakan tonggak dalam pengembangan pariwisata.
"Destinasi Parapuar diharapkan dapat menjadi model dan ruang showcase dari kekayaan kearifan lokal masyarakat Manggarai Raya dan NTT pada umumnya," kata Frans Teguh.
Baca juga : Lintang Flores, Bersepeda 1.000 km Jelajahi Keindahan Pulau Flores
Frans menegaskan konteks budaya Manggarai akan menjadi jiwa dari Kawasan Parapuar yang termanifestasi dalam desain dan rencana pengembangan kawasan.
BOPLBF bersama tim Ahli menggelar review Master Plan pengembangan Destinasi Parapuar sebagai sebagai Kawasan Pariwisata Terintegrasi di Labuan Bajo Flores, Senin (6/5).
Proses review tersebut untuk memperkuat beberapa konten dan desain pengembangan kawasan terutama dari segi unsur budaya.
Baca juga : Masjid BSI Menjadi Pusat Kesejukan di Destinasi Wisata
"Review Master Plan pengembangan kawasan Parapuar merupakan salah satu cara BPOLBF untuk mewujudkan agar budaya Manggarai secara optimal dan maksimal terakomodir dan menjadi jiwa dalam Master Plan dan desain pengembangan Parapuar," ungkap Frans.
Menurut Frans Kemenparekraf melalui BOPLBF ingin menjadikan Destinasi Parapuar berkarakter dengan visi yang jelas serta menjadi showcase dari berbagai keunggulan, kekayaan budaya, karakter dan keunikan budaya Manggarai.
Tokoh Manggarai, Gabriel Mahal salah satu pihak yang diajak melakukan review Master Plan tersebut.
Baca juga : Event di Parapuar Momentum Jadi Kawasan Pariwisata Terpadu
Pemerhati budaya Manggarai itu meminta konten budaya yang ditampilkan di Destinasi Parapuar mengakomodir aspek kehidupan orang Manggarai yang meliputi pola perkampungan serta susunan rumah yang sarat akan makna dan kearifan lokal.
"Ketika membangun Parapuar, itu seperti membangun kampung baru. Ketika membangun kampung baru maka harus mengikuti pola kampung lama orang Manggarai dan parapuar menyatukan itu semua dan merepresentasikan Gendang One Lingko Pe'ang. Itu adalah jiwa dari Parapuar," jelas Gabriel.
Filosofi “Gendang One Lingko Pe’ang” sendiri menurut Gabriel merupakan ruang hidup orang Manggarai dan mencerminkan kedalaman nilai-nilai warisan leluhur.
Baca juga : Empat Alasan Kenapa Labuan Bajo Jadi Spot Healing Terbaik
"Ruang ini secara umum mencakup lima bagian, yaitu Kampung (Beo Bate Elor/ Natas Bate Labar), Rumah Adat (Mbaru Bate Kaeng, Mbaru Gendang), Altar Persembahan (Compang Bate Takung), Kebun (Uma Bate Duat/ Lingko), dan Sumber Air (Wae Bate Teku)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Gabriel juga menjelaskan selain konten-konten budaya, yang harus juga diperhatikan adalah ritual-ritual adat yang perlu dilakukan saat pembangunan atau pengembangan itu dilakukan di Parapuar.
"Selain itu, kita juga harus memperhatikan ritual adat yang perlu dilakukan sehingga Parapuar punya spirit (semangat) dan value (nilai) yang saling terkoneksi," lanjutnya. (Z-7)
Pada Jumat (20/6) pukul 22.31 Wita, tercatat satu kali erupsi dengan ketingian kolom letusan 2.000 meter diatas puncak gunung.
Ketua Aliansi Terlibat Korban Geotermal Flores (KGF) Pater Felix Bhaghi SVD saat dikonfirmasi Minggu (8/5) membenarkan terjadi aksi damai di empat kabupaten sekaligus.
RIBUAN masyarakat dari aliansi peduli lingkungan hidup di kabupaten Ende melakukan demonstrasi menolak pembangunan geotermal yang masif di Flores.
Potensi geothermal di Flores merupakan pilihan utama dalam upaya transisi energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Ibadah Jumat Agung berlangsung di 9.000 gereja yang tersebar di seluruh NTT.
PERINGATAN kematian Yesus pada Jumat Agung (18/4), ratusan umat Katolik Paroki Santo Yohanes Baptista Wolosambi, Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, mengikuti ritual jalan salib.
Jika Anda sedang mencari hotel di Jakarta Utara yang penuh gaya dan strategis, ibis Styles Jakarta Mangga Dua Square adalah pilihan sempurna.
Air Terjun Tanggedu namanya, tempat yang dijuluki "Grand Canyon-nya Indonesia" karena keindahan tebing-tebing batu dan kolam alaminya yang jernih.
Lebih dari 500 ribu wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang pada 2024 dan rata-rata pengeluaran lebih dari 200 ribu yen atau sekitar Rp20 juta per orang.
Daerah yang mengalami lonjakan kunjungan adalah Kalimantan, dengan peningkatan hingga 200 persen.
Mantra116 merupakan ajang trail run yang menantang dengan lintasan dataran tinggi melintasi kawasan Tahura Raden Soerjo Gunung Arjuno-Welirang.
Selain sebagai destinasi wisata global, Bali kini dilirik sebagai kawasan strategis untuk tinggal dan berinvestasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved