Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemenparekraf Kembangkan Kawasan Destinasi Parapuar Labuan Bajo dengan Pendekatan Budaya Manggarai 

Marianus Marselus
07/5/2024 19:07
Kemenparekraf Kembangkan Kawasan Destinasi Parapuar Labuan Bajo dengan Pendekatan Budaya Manggarai 
BOPLBF bersama tim Ahli menggelar review Master Plan pengembangan Destinasi Parapuar(Dok.BOPLBF )

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BOPLBF) terus mengembangkan Kawasan Destinasi Parapuar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan pendekatan budaya Manggarai, "Gendang One Lingkon Pe'ang".

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh mengatakan penguatan konten budaya Manggarai dalam pengembangan Kawasan pariwisata terintegrasi Parapuar merupakan strategi BPOLBF untuk memperkenalkan basis nilai budaya yang merupakan tonggak dalam pengembangan pariwisata.

"Destinasi Parapuar diharapkan dapat menjadi model dan  ruang showcase dari kekayaan kearifan lokal masyarakat Manggarai Raya dan NTT pada umumnya," kata Frans Teguh.  

Baca juga : Lintang Flores, Bersepeda 1.000 km Jelajahi Keindahan Pulau Flores

Frans menegaskan  konteks budaya Manggarai akan menjadi jiwa dari Kawasan Parapuar yang termanifestasi dalam desain dan rencana pengembangan kawasan. 

Review Master Plan

BOPLBF bersama tim Ahli menggelar review Master Plan pengembangan Destinasi Parapuar sebagai sebagai Kawasan Pariwisata Terintegrasi di Labuan Bajo Flores, Senin (6/5).

Proses review tersebut untuk memperkuat beberapa konten dan desain pengembangan kawasan terutama dari segi unsur budaya.

Baca juga : Masjid BSI Menjadi Pusat Kesejukan di Destinasi Wisata

"Review Master Plan pengembangan kawasan Parapuar merupakan salah satu cara BPOLBF untuk mewujudkan agar budaya Manggarai secara optimal dan maksimal terakomodir dan menjadi jiwa dalam Master Plan dan desain pengembangan Parapuar," ungkap Frans. 

Menurut Frans Kemenparekraf melalui BOPLBF ingin menjadikan Destinasi Parapuar berkarakter dengan visi yang jelas serta menjadi showcase dari berbagai keunggulan, kekayaan budaya, karakter dan keunikan budaya Manggarai. 

Tokoh Manggarai, Gabriel Mahal salah satu pihak yang diajak melakukan review Master Plan tersebut.

Baca juga : Event di Parapuar Momentum Jadi Kawasan Pariwisata Terpadu

Pemerhati budaya Manggarai itu meminta  konten budaya yang ditampilkan di Destinasi Parapuar mengakomodir aspek kehidupan orang Manggarai yang meliputi pola perkampungan serta susunan rumah yang sarat akan makna dan kearifan lokal. 

"Ketika membangun Parapuar, itu seperti membangun kampung baru. Ketika membangun kampung baru maka harus mengikuti pola kampung lama orang Manggarai dan parapuar menyatukan itu semua dan merepresentasikan Gendang One Lingko Pe'ang. Itu adalah  jiwa dari Parapuar,"  jelas Gabriel. 

Filosofi “Gendang One Lingko Pe’ang” sendiri menurut Gabriel merupakan ruang hidup orang Manggarai dan mencerminkan kedalaman nilai-nilai warisan leluhur. 

Baca juga : Empat Alasan Kenapa Labuan Bajo Jadi Spot Healing Terbaik

"Ruang ini secara umum mencakup lima bagian, yaitu Kampung (Beo Bate Elor/ Natas Bate Labar), Rumah Adat (Mbaru Bate Kaeng, Mbaru Gendang), Altar Persembahan (Compang Bate Takung), Kebun (Uma Bate Duat/ Lingko), dan Sumber Air (Wae Bate Teku)," ungkapnya.  

Lebih lanjut, Gabriel juga menjelaskan selain konten-konten budaya, yang harus juga diperhatikan adalah ritual-ritual adat  yang perlu dilakukan saat pembangunan atau pengembangan itu dilakukan di Parapuar.

"Selain itu, kita juga harus memperhatikan ritual adat yang perlu dilakukan sehingga Parapuar punya spirit (semangat) dan value (nilai) yang saling terkoneksi," lanjutnya. (Z-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya