Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
BANYAK cara warga untuk mengungkapkan terima kasih kepada orang yang dianggapnya baik dan berjasa. Salah satunya, dilakukan Pak Minan, 77, dan Mak Enah, 63, kepada bakal calon walikota Bogor, Sendi Fardiansyah dengan memberinya satu sisir pisang dan talas yang ditanam di sekitar rumahnya.
Pasangan suami istri warga Gang Walet, Bubulak, Bogor Tengah, Jawa Barat, ini melakukan hal tak terduga. Keduanya diantar anak dan cucunya tiba-tiba datang ke salah satu acara halal bihalal yang digelar para Organ Relawan Sendi, di salah satu hotel di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (22/4) malam.
Mereka langsung masuk ke ruangan tempat acara yang sedang berlangsung. Sontak, kedatangan mereka mengagetkan seluruh peserta. Namun, suasana gaduh mulai reda setelah pembawa cara tahu dan mengumumkan bahwa mereka datang hanya untuk menemui Sendi dan mengucapkan terima kasih.
Baca juga : Pilkada Bogor, Sendi Fardiansyah Daftar ke Partai Demokrat
Sendi yang mengetahui dan akhirnya mengenal tamunya itu langsung menghampiri dan memeluknya. "Oh Ibu Enah dan Pak Minan. Aya naon yeuh, bikin kaget saja," ujar Sendi spontan, yang langsung dijawab Mak Enah dengan raut muka sangat gembira.
"Punten pisan Pak Sendi, saya dan keluarga sudah mengganggu. Saya datang hanya untuk mengucapkan terima kasih atas kebaikan Bapak. Namun, sebagai orang kecil, saya tak bisa membalas kebaikan Bapak yang setimpal. Saya hanya bawa hadiah satu sisir pisang dan talas saja,” ungkapnya.
Seperti diketahui, sebelumnya, Sendi memang pernah mengajak istrinya sahur keliling ke rumah-rumah warga kurang mampu. Salah satunya, sahur bersama di rumah Mak Enah. Karena Sendi melihat rumah itu tanpa kamar dan tanpa sumur, spontan ia menawarkan untuk membuatkannya sumur.
Baca juga : Siswa SMA Cahaya Rancamaya Ukir Prestasi di OSN
Menurut Sendi, apa yang dilakukannya semata-mata karena panggilan hati sebagai tangung jawab moral dan sosial untuk membantu siapa saja yang memang membutuhkannya. Tentu, sepanjang dirinya ada dan mampu. Termasuk, membuatkan sumur untuk Mak Enah.
Terkait dengan pemberian hadiah berupa pisang dan talas, Sendi mengaku sangat terharu dan bahkan malu. Hal itu terlihat saat Sendi menerima dan memeluk Mak Enah dengan mata berkaca-kaca.
"Jujur,saya tak bisa menyembunyikan rasa haru saya, sekaligus malu. Kenapa? Karena apa yang saya berikan kepada mereka itu belum seberapa. Tapi, balasan mereka ternyata luar biasa, sampai mencari-cari rumah saya hanya untuk mengucapkan terima kasih," ujarnya.
Baca juga : Antusiasme Warga Bogor Terhadap Kegiatan Skena Hari Ke-3 Semakin Tinggi
Dari peristiwa itu, Sendi ingin mengingatkan semua, khususnya yang hadir di acara, bahwa jangan menganggap rendah masyarakat bawah yang mungkin tak mengenyam pendidikan tinggi.
"Barusan kita menjadi saksi, bahwa orang-orang di bawah yang katanya tak berpendidikan tinggi itu ternyata memiliki akhlak sangat mulia. Sebagai orang berpendidikan tinggi seperti saya, harus malu, karena mereka lebih paham tentang berterimakasih,” tegasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved