Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jemaah Haji Pidie Wajib Memiliki Istitha'ah Sebelum Berangkat

Amiruddin Abdullah Reubee
19/4/2024 15:11
Jemaah Haji Pidie Wajib Memiliki Istitha'ah Sebelum Berangkat
Sebanyak 512 Jemaah Calon Haji (JCH) Tahun 1445 H / 2024 M diwajibkan istitha'ah ketika hendak keberangkatan(MI/Amiruddin Abdullah Rubee)

SEKITAR 512 Jemaah Calon Haji (JCH) Pidie, Aceh, Tahun 1445 H/2024 M diwajibkan istitha'ah ketika hendak berangkat. Istitha'ah sangat penting dan menjadi bekal untuk kerberlangsungan ibadah di selama di tanah suci.

Karena itu setiap JCH harus memiliki istitha'ah (kemampuan) finansial (ekonomi) untuk keperluan selama perjalanan. Lalu kemampuan fisik selama menunaikan ibadah haji.

Mereka juga wajib memahami tata cara pelaksanaan ibadah haji dengan sempurna. Artinya harus berkemampuan ilmu pengetahuan tentang rukun Islam ke-5 tersebut.

Baca juga : 12 Mei 2024, Jemaah Haji Gelombang Pertama Diberangkatkan

Demikian antara lain dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Pidie, Aceh, Abdullah AR, kepada Media Indonesia, Jumat (19/4). Dia mengatakan setiap JCH harus benar benar mempersiapkan diri baik moril atau materil selagi berkesempatan.

Dikatakan Abdullah, sesuai pengalamannya menjadi petugas haji tahun lalu dan sebelumnya, sering para jemaah calon haji yang kurang memahami kondisi dan seperti tidak siap ketika tiba di tanah suci.

Misalnya sibuk dengan hal tidak penting di saat-saat seharusnya fokus melaksanakan ibadah. Lalu tidak mengerti apa saja yang dilarang saat menunaikan haji. Belum lagi, cukup sering jemaah sibuk dengan sovenir belaka.

Baca juga : Kemenag: Kuota Jemaah Haji Reguler 2024 Secara Nasional Sudah Terpenuhi

"Bahkan di antara mereka tinggal satu ruangan penginapan lalu saling melaporkan kepada kami terkait yang satu tidak bisa tidur dengaan kondisi AC hidup. Sedangkan temannya yang lain tidak sulit tidur kalau tidak menyalakan AC. Sehingga saya tanya kepada mereka, datang ke tanah suci untuk menikmati enak tidur, atau untuk beribadah" tutur Abdullah juga pemateri manasik haji setempat.

Pihaknya berharap seluruh calon jemaah haji terutama mereka yang berangkat tahap reguler kali ini, agar menggunakan kesempatan yang tersisa untuk lebih rutin menjaga kesehatan. Kemudian melakukan muhasabah diri dan memperbaiki silaturrahmi.

"Haji bukanlah tempat taubat atau penyucian diri tapi tempat menerima orang-orang yang suci" tuturnya

Baca juga : Kemenag Kembangkan Aplikasi Pencari Jemaah Haji yang Hilang

Lalu tidak sepi dari belajar bimbingan haji baik yang diselenggarakan Kan Kemenag atau pihak lain yang bermitra. Tentu tidak mengesampingkan kesiapan untuk menggapai ruh haji mabrur.

"Bersiaplah kita sebagai tamu Allah yang penuh kesabaran, rasa syukur bagaimana saja kondisi di sana. Sebagai tamu sejati janganlah melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh tuan rumah, jangan berpaling dari norma atau melanggar etika, agar kita lebih dicintai pemiliknya" tutur Abdullah.

Adapun Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Pidie, Hasanuddin, mengatakan sebanyak 512 JCH Pidie sedang mengikuti bimbingan manasik haji gratis. Itu dilakukan delapan hari di tingkat kecamatan yang dibagi tiga rayon dan dua hari tingkat kabupaten dilaksana pada satu lokasi.

Ke tiga rayon tingkat kecamatan itu adalah di Masjid Alue Batee Kecamatan Mutiara, Masjid Taqwa Lampoih Saka Kecamatan Peukan Baro dan di Musalla Desa Blang Asan Kecamatan Kota Sigli Ibukota Kabupaten Pidie.

"Di bimbingan manasik itu kita sempurnakan tata cara dan pemahaman mereka. Kegiatan ini sesuai amanah Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang penyelengaraan haji dan umrah" Tambah Hasanuddin.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya