Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SEBAGIAN besar nelayan di pesisir Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) tidak melaut akibat gelombang yang tingginya hingga 6 meter. Sedangkan nelayan yang masih nekat, mereka hanya melaut sekitar pantai saja.
Salah seorang nelayan asal Pantai Kemiren, Cilacap, Teguh, 45, mengatakan dirinya tidak melaut karena cuacanya tidak mendukung. "Ombaknya besar dan anginnya kencang. Kalau melaut risikonya tinggi. Lebih baik untuk sementara libur dulu," ujarnya, Rabu (13/3).
Lalu, nelayan asal Teluk Penyu, Cilacap, Kasmin, 54, juga mengaku libur sementara karena ombak besar dan angin kencang. "Lebih baik libur dulu daripada malah celaka di laut. Rata-rata nelayan di sini tidak melaut, tetapi ada yang masih nekat meski tidak terlalu jauh dari pantai," ungkapnya.
Baca juga : Gelombang Tinggi dan Angin Kencang, Nelayan Babel Diminta Tidak Melaut
Secara terpisah, Kepala Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan bahwa gelombang di Samudra Hindia sebelah selatan Jateng dan DIY berpotensi antara 4-6 meter.
"Kondisi tersebut termasuk kategori gelombang sangat tinggi. Sehingga kami mengimbau kepada nelayan untuk waspada terhadap gelombang tinggi tersebut," kata Teguh.
Menurutnya, peningkatan tinggi gelombang tersebut dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan yang umumnya bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 6-35 knot.
"Peningkatan gelombang tersebut juga dipicu adanya bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa dan bergerak ke arah tenggara," tambahnya. (LD)
Dia mengatakan jenazah perempuan itu ditemukan nelayan bernama Adi Prasetyo sekitar empat kilometer dari pantai Desa Pengambengan.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Santoso, seorang nelayanJembrana, Bali, yang sedang melaut sekitar dua kilometer dari pantai mendengar suara minta tolong korban selamat kapal KMP Tunu Pratama Jaya
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
Kejadian itu mengakibatkan 15 rumah, 1 SD dan satu Kantor Desa terdampak kerusakan, rata rata dibagian atap.
HUJAN dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas pada Rabu (4/6) sore,.
Kemarau basah yang tengah terjadi membuat sebagian besar wilayah Indonesia masih akan dilanda hujan deras. Begitu juga dengan prakiraan cuaca BMKG pada Senin, 26 Mei 2025 hari ini.
BMKG merilis peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada Minggu (25 Mei) dan Senin (26 Mei) 2025
Hujan lebat hingga sangat lebat diperkirakan terjadi di Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Papua Selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved