Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
JELANG Ramadan, beberapa daerah di Jawa Tengah (Jateng) diramaikan dengan beragam festival. Di antaranya adalah yang diadakan di Semarang dan Kudus.
Festival tahunan menjelang Ramadan memang menjadi ajang yang selalu dinantikan dan dihadiri oleh ribuan warga baik dari daerah setempat dan luar daerah Jateng. Itu karena selalu ada yang baru yang disajikan dalam festival, meskipun tetap mempertahankan tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun.
Sebut saja di Kota Semarang, tradisi Dugderan selalu menarik untuk disaksikan. Di sana terdapat ratusan pedagang yang menjadi daya tarik untuk membeli makanan atau produk lainnya. Selain itu juga diadakan arak-arakan atau pawai menyambut datangnya bulan puasa Ramadan yang diikuti ratusan orang.
Baca juga : MesaStila Resort and Spa Perkenalkan Menu Ramadan 2024 Selera Nusantara
Tradisi Dugderan yang berasal dari kata Dug (bunyi bedug) dan Der (bunyi petasan) ini telah berlangsung sejak tahun 1882 pada masa Kabupaten Semarang di bawah kepemimpinan Bupati R.M. Tumenggung Ario Purbaningrat, biasanya dimulai dengan menggelar pasar di seputar Alun-alun Masjid Agung Semarang sandi depan pendopo Kanjengan.
"Ada yang menarik diantara dagangan dijual di sini, Warak Ngendog merupakan binatang mitologis ini digambarkan sebagai simbol pemersatu tiga etnis mayoritas yang ada di Semarang yakni Naga (Cina), Buraq (Arab) dan Kambing (Jawa)," ujar Khondori, tokoh masyarakat Kauman Semarang, Jumat, (8/3).
Selain Warak Ngendog, mainan anak-anak dibuat dari tanah liat (gerabah) menjadi kearifan lokal yang selalu tersaji setiap Dugderan berlangsung. Bahkan masih banyak penggemar meskipun jaman telah berubah ke teknologi digital namun mainan seperti alat masak berukuran kecil cukup banyak penggemarnya.
Baca juga : Hindari Jalan Berlubang, Karyawati Tewas Terlindas Truk Boks
Pada festival Dugderan tahun ini, arak-arakan dari Balai Kota Semarang menuju ke Masjid Agung Semarang dilaksanakan Sabtu (9/3) menjadi kegiatan dinantikan oleh ribuan warga dengan berjajar menonton sepanjang jalan utama yang dilalui.
Di Kabupaten Kudus menandai segera melaksanakan ibadah puasa, festival jelang Ramadan juga berlangsung sejak sepekan lalu bernama Dandangan. Setidaknya 700 pedagang yang datang dari berbagai daerah mengikuti festival ini, bahkan kemeriahan tidak kalah dengan Dugderan yang berlangsung di Kota Semarang.
Tradisi Dandangan sendiri berasal dari kata Dang (bunyi bedug) tetapi ada yang mengartikan dari kata dang-dang (Jawa) yang berarti ayo, sudah telah berlangsung ratusan tahun, yakni sekitar tahun 1549 Masehi yang diprakarsai oleh Sunan Kudus, salah satu Wali Songo sebagai penanda memasuki bulan Ramadan.
Baca juga : Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia Kawal Konsep Pembangunan IKN
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah mengatakan Dandangan jelang puasa tahun ini dibuat secara meriah, selain ratusan pedagang yang meramaikan festival tahunan ini, juga ditampilkan 17 kelompok seni seperti paguyuban barongan, seni musik, dan sanggar tari.
"Pementasan dilaksanakan setiap hari, bahkan ribuan orang setiap hari di
pasar malam yang diadakan di Jalan Menara Kudus ke utara sampai Perempatan Sucen dan Jalan Kyai Telingsing dari Perempatan Menara menuju Perempatan Majapahit hingga dapat menggerakkan roda ekonomi daerah," ujar Mutrikah.
(Z-9)
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestik sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini.
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
Meskipun telah dibuka gelombang II sistem penerimaan murid baru (SPMB) tingkat SD di Kota Semarang dan SMA/SMK swasta mitra pemerintah di Jawa Tengah, ribuan kursi masih belum terisi.
Pulau sampah yang sebelumnya menggunung di sebuah behas tambak di kampung itu sudah tidak terlihat lagi dan hanya menyisakan beberapa sisa sampah berserakan .
Turnamen yang dibuka oleh Manajer Angkutan KAI Daop 4 Dian Kristian itu merupakan event yang kedua dan diharapkan dapat menumbuhkan rasa solidaritas di antara tim-tim yang berlaga.
TRADISI adus kungkum (mandi berendam) di malam 1 Suro atau 1 Muharam 1447 Hijriah berlangsung di Kota Semarang, Jawa Tengah.
MENJAWAB kebutuhan pasangan yang menginginkan pesta pernikahan berkualitas dengan anggaran yang terjangkau, Metro Park View Hotel menghadirkan paket pernikahan dengan harga terjangkau.
Puluhan rombongan jemaah haji asal Kota Semarang dan Kendal mulai berdatangan di Islamic Center Semarang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved