Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau Penyumbang Inflasi Tertinggi di DIY

Ardi Teristi
01/3/2024 22:40
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau Penyumbang Inflasi Tertinggi di DIY
Anggota Tim TPID Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memantau harga pangan di pasar Beringharjo, Yogyakarta.(Antara)

Kepala BPS Provinsi DIY, Herum Fajarwati menyebutkan, Kota Yogyakarta mendapatkan inflasi tertinggi sebesar 2,83% dengan IHK sebesar 106,14%, sedangkan Kabupaten Gunungkidul tercatat mengalami inflasi y-on-y 2,69% dengan IHK sebesar 105,25.

Hal tersebut diungkapkan oleh saat mengikuti rilis berita statistik secara online, Jumat (1/3) .

"Tingkat inflasi month to month (m-to-m) di tingkat DIY pada Februari 2024 sebesar 0,39% dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Februari 2024 sebesar 0,37%," ungkap Herum.

Baca juga : Inflasi Zona Euro Terus Turun pada Februari

Dia  mengatakan, inflasi yang terjadi di DIY berpengaruh pada Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,65. "Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,66%," ungkapnya.

Kelompok kesehatan juga mengalami inflasi sebesar 2,36%, kelompok transportasi 1,19%, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,86%, kelompok pendidikan sebesar 1,72%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,19%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,37%.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Yogyakarta, Mainil Asni mengatakan, tingkat inflasi m-to-m Kota Yogyakarta pada Februari 2024 sebesar 0,33% dan tingkat inflasi y-to-d Kota Yogyakarta pada Februari 2024 sebesar 0,40%.

Baca juga : Ekonomi Brasil Tumbuh 2,9% pada 2023

"Penyumbang utama inflasi bulan Februari 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebanyak 0,25%. Dimana penyumbang utama inflasi antara lain beras, telur ayam ras, cabai merah, kembang kol, nangka muda, daging ayam ras, dan sawi hijau," terang dia.

Penyumbang utama inflasi y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebanyak 1,54%, diantaranya beras beras, cabai merah, SKM, bawang putih, gula pasir, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret putih mesin (SPM), makanan ringan/snack, telur ayam ras, dan jeruk.

Dari kelompok transportasi mengalami inflasi 0,38% dengan komoditas penyumbang utama inflasi adalah tarif angkutan udara, tarif kereta api, mobil, perbaikan ringan kendaraan, sepeda motor, dan bensin.

Kelompok pendidikan mengalami inflasi mencapai 0,23% dari komoditas penyumbang utama inflasi adalah akademi/perguruan tinggi, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, serta bimbingan belajar.

"Jika dibandingkan, pada bulan Februari 2023 dan Februari 2024, pada tahun ini mengalami penurunan inflasi. Dimana inflasi pada tahun ini sebanyak 2,83% jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 6,28%. Semoga di tahun ini jumlah inflasi akan terus meningkat," tutup dia. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya