Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KELEMBAGAAN Ekonomi Petani (KEP) Jonggat Jaya di Kabupaten Lombok Tengah yang merupakan KEP berwawasan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) menjadi rujukan Pemerintah Provinsi (Pmeprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam pengembangan KEP sebagai cikal bakal korporasi petani.
Ketua KEP Jonggat Jaya, Munakip bersama pimpinan dari KEP Usaha Mandiri Kreatif Mandiri 99 dari Malang, Jatim; Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya dari Jembrana, Bali dan tim SIMURP dari BPPSDMP Kementan hadir sebagai narasumber pada Bimbingan Teknis (Bimtek) KEP yang digelar Pemprov NTB selama tiga hari pada 16 - 18 November 2023, di Holiday Resort, Senggigi, Lombok Barat.
KEP Jonggat Jaya merupakan KEP berwawasan CSA yang dibentuk Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) diketuai Munakip. Jumlah anggotanya 30 kelompok tani (Poktan) dengan usaha pokok produksi dan penjualan pupuk kompos serta beras dalam kemasan.
Baca juga: Tudang Sipulung, Petani CSA Pinrang Tentukan Jadwal Tanam Oktober-Maret
KEP Jonggat Jaya di Desa Nyerot, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah disiapkan menjadi korporasi petani, telah berbadan hukum serta permodalan dalam usaha yang dilaksanakan masih bermodalkan iuran tiap anggota.
Dalam waktu dekat, KEP Jonggat Jaya berupaya mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna meningkatkan usaha lain dan kreatif dalam unit-unit usaha yang dikembangkan serta mampu melihat peluang guna memperdayakan kelompok.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman agar petani didampingi penyuluh untuk berorientasi pada pengembangan hulu ke hilir, seperti instruksi Presiden RI Joko Widodo bagi hilirisasi produk.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengajak para petani tidak lagi berfikir menanam, panen dan menjual.
Baca juga: Mentan Amran Ajak Para Senator DPD RI Kawal Produksi Pertanian Hingga Swasembada
"Petani jangan lagi berfikir tanam, petik lalu jual. Bukan lagi jamannya, petani bekerja sendiri-sendiri. Harus berjamaah seperti di KEP dan KWT didampingi penyuluh," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk membangun dan mengembangkan KEP sebagai cikal bakal korporasi harus didampingi penyuluh dengan melibatkan stakeholder terkait.
"Awali dari kelompok tani untuk membentuk korporasi petani. Sahamnya dari petani. Dukung dengan inovasi dan mekanisasi, agar petani mampu menguasai pertanian dari hulu ke hilir sebagai bisnis, bukan sekadar bertani," katanya.
Kepala Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan NTB H Hendro Yulistiono pada Bimtek yang dihadiri 60 peserta mendorong pengembangan KEP, dengan meningkatkan skala ekonomi, efisiensi usaha dan posisi tawar-menawar.
Baca juga: Hima IPB: Kami Dukung Kementan Optimalkan Lahan Rawa Jadi Lahan Produktif
Turut hadir sebagai narasumber PT PT Benih Citra Asia tentang Kemitraan; (5). Bank NTB Syariah; (6).Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat; (7). Pusat Penyuluhan Pertanian, BPPSDMP, Kementan.
Dari kegiatan Bimtek KEP di Lombok Barat tersebut diidentifikasi kelemahan maupun kendala dan tantangan pengembangan KEP yakni manajemen keuangan. Solusinya, perlu pelatihan manajemen keuangan bagi pengurus KEP untuk mengatasi kendala dan tantangan tersebut.
Tak kalah penting, dukungan perbankan seperti Bank NTB dan instansi terkait seperti Dinas Koperasi dan UKM.
KEP harus memiliki visi misi, perhatian pada administrasi serta berinovasi dan kreatif menciptakan produk-produk baru yang dapat menunjang kinerja KEP. Perlu adanya pendataan KEP di masing-masing kabupaten dan kota. (RO/S-4)
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
Adapun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan 10 dari 212 produsen beras nakal telah diperiksa.
Flamingo menyerbu sawah padi di Provinsi Ferrara, Italia, merusak tanaman beras risotto dan membuat petani kewalahan.
MUSIM tanam melon tahun ini di sejumlah wilayah sentra produksi Jawa Timur menunjukkan tantangan yang signifikan.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian berkomitmen mencetak generasi muda penggerak sektor pertanian.
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menghadiri Panen Raya Kopi Ijen di Java Coffee Estate usai meninjau Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Sempol,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved