Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bupati Purbalingga Tekan Angka Perkawinan Anak dan Stunting

Media Indonesia
21/11/2023 15:19
Bupati Purbalingga Tekan Angka Perkawinan Anak dan Stunting
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (dua dari kanan) dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (tiga dari kanan).(Dokpri.)

BUPATI Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dyah meraih penghargaan tertinggi ini karena berdedikasi dalam keberhasilan program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan KB (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting. Salah satu inidkasinya ialah menekan angka perkawinan anak sehingga menurunkan prevalensi stunting signifikan.

Penghargaan Manggala Karya Kencana diserahkan secara langsung Kepala BKKBN Hasto Wardoyo kepada Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam Penganugerahan Penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) Tahun 2023 dan Temu Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Gelanggang Olahraga Sasana Krida Perwira, Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (20/11/2023). Penghargaan Manggala Karya Kencana merupakan penghargaan dari hasil seleksi penilaian dan skrining sampai di Sekretariat Presiden.

"Penghargaan ini bukan dari saya, tetapi hasil seleksi dan skrining sampai di Sekretariat Presiden. Kami ucapkan selamat," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa (21/11). Menurutnya, penghargaan tersebut merupakan bentuk kerja keras Bupati Purbalingga yang menguasai lapangan dan dekat dengan masyarakat, sehingga program Bangga Kencana bisa berjalan sukses.

Baca juga: Menu Makanan Cegah Tengkes di Depok tidak Layak

Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia ialah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih harus ditingkatkan. "Kualitas SDM kita perlu ditingkatkan. Salah satunya kita harus mencegah lahirnya anak-anak balita stunting," ucap dr. Hasto.

Untuk meningkatkan kualitas SDM di Purbalingga, salah satunya yang harus diperhatikan yaitu kawin usia muda. "Kalau kita berbicara pembangunan SDM, yang saya lihat di Purbalingga ini salah satu yang perlu diperhatikan yakni kawin usia muda," ucap dr. Hasto.

 

Ia mengakui pembangunan SDM di Purbalingga sudah bagus karena per 1.000 perkawinan di kabupaten itu, yang menikah pada usia muda tidak lebih dari 26 orang. Jumlah tersebut di bawah angka nasional yang mencapai 26 orang per 1.000 perkawinan. "Dengan bagusnya pengetahuan para kader menunjukan bahwa sosialisasi tentang bangga kencana dan stunting berjalan dengan baik," ucap Hasto.

Usai menerima penghargaan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengharapkan penghargaan tersebut dapat semakin meningkatkan komitmen kerja keras seluruh jajaran pemerintah daerah dan para kader untuk terus menyukseskan program pembangunan keluarga berkualitas di Purbalingga. Senada dengan Hasto, Dyah mengungkapkan syarat agar bisa menjadi Indonesia Emas syaratnya hanya satu, yakni membangun kualitas SDM di Indonesia berkembang dengan baik. "Angka stunting di Purbalingga sejauh ini bisa ditekan dengan baik," kata Dyah.

Dia mengakui saat pertama kali masuk pemerintahan pada 2016, kasus stunting di Purbalingga masih tinggi karena mencapai 23,13%. Akan tetapi berkat kerja keras seluruh pihak, kata dia, kasus stunting di Purbalingga dalam kurun 7 tahun turun menjadi 12,13%. "Angka tersebut sudah melampaui target nasional yang sebesar 14%. Kami berharap angka stunting di Purbalingga bisa kembali diturunkan hingga 1 digit," kata Bupati Dyah. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya