Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengedepankan upaya pencegahan dan mitigasi untuk mengantisipasi dampak dari bencana alam yang kapan saja bisa terjadi di kota itu.
Sekretaris Kota Palu, Irmayanti Pettalolo mengatakan, dengan pencegahan dan mitigasi yang intensif dilakukan, berguna untuk melindungi dan mempersiapkan masyarakat di daerah rawan bencana untuk melakukan serangkaian langkah antisipatif dan adaptasi.
“Sehingga jika terjadi keadaan yang tidak diinginkan seperti bencana alam, maka jumlah korban dapat diminimalisir dan pemulihan ekonomi dapat lebih cepat terjadi,” terangnya, Rabu (15/11).
Baca juga : BPBD Kabupaten Bandung Siagakan Personel Waspadai Bencana
Menurut Irmayanti, berdasarkan identifikasi daerah rawan bencana di Palu, secara umum bencana yang sering terjadi setiap tahun secara berulang di lokasi yang nyaris sama.
Baca juga : Musim Hujan, Pohon Bertumbangan Merusak Rumah di Ciamis
Walaupun kurang menimbulkan korban, namun menimbulkan kerusakan, seperti jenis bencana klimatologi dan geologi.
“Oleh karena itu konsep yang kami lakukan dengan mempersiapkan masyarakat di daerah rawan bencana menyusun perencanaan dini secara efektif terkait pencegahan dan mitigasi,” ungkapnya.
Irmayanti berharap, dengan cara-cara seperti itu bisa meningkatkan kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk siap siaga dalam menghadapi keadaan darurat jika terjadinya bencana alam.
“Termasuk siap dalam menjaga ekonomi pascabencana,” tandasnya. (Z-8)
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Sebanyak 19 warga Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved