Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen R Ahmad Nurwakhid memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan yang diikuti mantan narapidana terorisme (napiter) atau mitra deradikalisasi se-Solo Raya.
Upacara bendera di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (12/11), itu digelar sebagai bukti para mitra deradikalisasi ingin berbakti kembali kepada bangsa dan negara, setelah sebelumnya mereka juga telah mengucapkan ikrar setia kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Para pahlawan berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia melalui jargon hubbul wathon minal iman. Tugas kita sekarang adalah menikmati kemerdekaan itu dan berterima kasih dengan melaksanakan kegiatan sehari-hari yaitu mengisi kemerdekaan itu sendiri," kata Nurwakhid seperti dikutip Antara di Jakarta, Senin (13/11).
Dia menjelaskan bahwa Pancasila bukanlah agama dan tidak dapat menggantikan agama. Pancasila, lanjut dia, merupakan fondasi pemersatu bangsa, yang mana isi Pancasila itu sendiri bersumber dari nilai-nilai agama.
Kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah dan diskusi mitra deradikalisasi se-Solo Raya bersama BNPT, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Solo Raya, Densus 88 AT/Polri yang bertujuan untuk membangun sinergisitas.
Baca juga: Hari Pahlawan, Astra Datangkan 134 Sekolah di Surabaya
Ketua Yayasan Gema Salam yang menaungi para mitra deradikalisasi se-Solo Raya, Jamaluddin, menyampaikan harapannya agar eks napiter dapat membangun bangsa bersama-sama.
"Harapannya dengan mengikuti acara ini, seluruh mitra deradikalisasi dapat mengambil suri tauladan kepada pendiri bangsa secara utuh sehingga akan menjadi anak bangsa yang dapat berperan aktif dalam membangun bangsanya ke arah yang lebih baik dan sejahtera," kata Jamaluddin.
Sementara itu, tokoh dan mantan petinggi Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas mengingatkan kepada para mitra deradikalisasi untuk berbuat hal yang benar bagi bangsa dan negara.
"Terdapat beberapa kasus yang dialami oleh napiter/mantan napiter, salah satunya tuduhan sebagai individu yang keluar dari Islam (murtad),
kafir dan munafik karena memilih NKRI," kata Nasir.
Dia lantas menutup diskusi tersebut dengan menyampaikan kepada para mitra deradikalisasi agar dapat memberikan manfaat pula bagi bangsa.
"Saya berharap yang tadinya kita menjadi penerima manfaat atau yang dibina oleh pemerintah, dalam hal ini kepolisian, BNPT, Densus 88. Kita
juga harus menjadi pemberi manfaat, dimulai dengan mendirikan yayasan menjadi menjadi bukti bahwa kita berubah untuk membela bangsa sendiri," kata dia. (Ant/I-1)
Penyuluh deradikalisasi Gunawan bercerita bagaimana mendekati para eks narapidana terorisme (napiter) dengan pendekatan yang lembut, manusiawi, dan membutuhkan waktu yang panjang.
Menko Bidang Pangan baru saja menggelar resepsi pernikahan anaknya, Putri Zulkifli Hasan bersama sang suami, Zumi Zola.
JUMARDI, yang akrab disapa Ardi, dikenal di kampungnya sebagai juragan ikan. Perjalanan hidup Ardi, yang pernah mengarungi masa kelam dalam aksi terorisme,
Rumah Daulat Buku, Jakarta, mengadakan kegiatan pembekalan literasi bagi mantan narapidana teroris (napiter) di Klaten.
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ratusan mantan narapidana terorisme yang sudah berikrar kembali kepada NKRI, mengikuti upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (17/8).
Jaga NKRI! Temukan tantangan persatuan & strategi memperkuatnya. Artikel ini wajib dibaca untuk Indonesia yang solid!
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PERAN aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
Inche Abdoel Moeis adalah pejuang nasionalis tanpa pamrih, yang berjuang dari Kalimantan Timur dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik menggarisbawahi tentang kesatuan NKRI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved