Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TOTAL luasan lahan yang terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mencapai 341,97 hektare.
"Luas lahan yang terbakar berasal dari 167 kejadian," ungkap Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Majalengka, Rezza Permana, Selasa (31/10). Kebakaran tersebut terjadi selama periode Mei hingga akhir Oktober 2023 dan tersebar di 21 kecamatan.
"Ada tiga kecamatan yang terdampak kebakaran paling parah," tutur Rezza. Masing-masing Kecamatan Sukahaji, Majalengka, dan Cigasong.
Baca juga: 1.596 Titik Panas Karhutla Terdeteksi di Sumatra
"Lahan yang terbakar di tiga kecamatan tersebut paling luas," jelas Rezza. Di Kecamatan Sukahaji, luas lahan yang terbakar mencapai 58,86 hektare, Majalengka 49,90 hektare, dan Cigasong 46,40 hektare.
"Yang paling luas di Kecamatan Sukahaji," ucap Rezza. Ketiga kecamatan tersebut, lanjut Rezza, merupakan wilayah yang paling rawan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Majalengka.
Baca juga: 27 Daerah di Jateng Berpotensi Diguyur Hujan Intensitas Ringan Hingga Lebat
"Tidak ada korban jiwa dari seluruh peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Majalengka," ujar Rezza. Rezza juga mengklaim kerugian materiil dapat diminimalkan berkat kerja sama antarinstansi dalam penanganan kebakaran lahan dan hutan. (Z-2)
Sebanyak 19 unit mobil Damkar dikerahkan untuk memadamkan api yang masih berkobar.
Korban Kebakaran Mengungsi di Stasiun Manggarai
Kepulan asap masih terlihat di sejumlah titik yang ada di lokasi pembuangan sampah. Untuk itu, petugas di lapangan masih melakukan monitoring siang dan malam.
Untuk sementara, pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya hanya difokuskan di zona 1.
Kebakaran terbanyak terjadi di Kecamatan Bungursari, Indihiang dan Mangkubumi.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah luas lahan yang terbakar dari 1 Januari hingga 3 Agustus 2024 seluas 384,85 hektare
Ada pun total kerugian akibat kebakaran di Kabupaten Kuningan mencapai Rp17 miliar
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hingga Rabu sore, kobaran api masih dalam proses pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait.
Sebanyak 300 petugas gabungan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api sejak Rabu (4/9) lalu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved