Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Masuk Top 50 Universitas di Asia, UPI Siap Terus Berbenah

Naviandri
24/10/2023 11:00
Masuk Top 50 Universitas di Asia, UPI Siap Terus Berbenah
Pada peringatan dies natalis ke 69, upi berikan penghargaan kepada dosen dan tenaga pendidik yang diserahkan langsung oleh Rektor UPI.(Dok.UPI)

SAAT memasuki usia ke-69, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),  berhasil mengukuhkan posisinya di persaingan global. Tercatat dalam QS World University Ranking (QS WUR) 2023, UPI menempati peringkat ke-1201 hingga ke-1400 di tingkat dunia. Ini menandakan prestasi yang dicapai universitas yang berada di Kota Bandung Jawa Barat itu.

Demikian Rektor UPI Prof. H. M. Solehuddin menjelaskan melalui keterangannya Selasa (24/10). Selain itu, UPI juga berhasil meraih peringkat ke-201 sampai ke-250 dalam QS WUR by  Subject Education and Training di tingkat global, serta masuk dalam Top 50 universitas di Asia dan menjadi peringkat pertama di Indonesia dalam kategori tersebut. 

"Prestasi ini merupakan bukti nyata dari komitmen UPI dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusinya yang signifikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan," ujar Solehuddin.

Baca juga: FST Universitas Terbuka Gelar The 3rd International Seminar of ...

Ia mengatakan, merayakan tonggak sejarah yang signifikan dalam sejarah UPI yang ke-69, bukan hanya tanda waktu. Tetapi juga bukti dari semangat yang abadi terhadap pengabdian intelektual dan inovasi yang telah menandai keberadaan UPI selama 69 tahun.

Dalam menyambut Dies Natalis ke-69, UPI mengadakan berbagai rangakaian acara di antaranya Seminar Nasional Pendidikan Vokasional dan Pameran Pusat Keunggulan Vokasi (Senavok), Karnaval Kilau Nusantara, Open Studio FPSD, FPEB Leaders Talk dan Bandung Isola Performing Art Festival (BIFAF) Intercultural Collaboration.

"Saat ini, pengetahuan dan pembelajaran, yang selama ini dianggap sebagai tonggak pembaharuan dan transformasi, tidak lagi cukup dalam menghadapi kompleksitas zaman ini," tambahnya.

Menurut Solehuddin, kesenjangan global yang tajam dan kebutuhan mendesak untuk merevitalisasi metode, tujuan, tempat dan waktu pembelajaran menunjukkan bahwa pendidikan belum sepenuhnya memenuhi janjinya. 

Perubahan teknologi yang pesat membawa transformasi, namun inovasi ini belum mencapai keadilan, inklusi dan partisipasi demokratis. Dalam situasi ini, setiap individu memikul tanggung jawab berat, baik untuk generasi saat ini maupun yang akan datang.

"Kita harus memastikan bahwa dunia kita menjadi tempat kelimpahan, bukan kelangkaan dan hak asasi manusia diperlakukan secara adil untuk setiap individu. Melalui laporan global dari International Commission on the Futures of Education, kita dipanggil untuk merenungkan peran pendidikan dalam membentuk dunia dan masa depan kita," bebernya.

"Pertama-tama, pendidikan berkualitas harus tetap menjadi prioritas. Kurikulum harus diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan global yang terus berubah. Kita perlu mendekatkan mahasiswa dengan kecanggihan teknologi dan inovasi terbaru, memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan masa depan," katanya.

Pengajaran lanjut Solehuddin, juga harus menjadi tempat di mana mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga membangun keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dunia nyata, seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kepemimpinan dan kerjasama tim. 

Kemudian, penelitian dan inovasi adalah fondasi dari universitas kelas dunia. Dukungan dan fasilitas penelitian harus ditingkatkan untuk mendorong penemuan baru dan perkembangan teknologi. Selanjutnya, kerjasama internasional dan kolaborasi global adalah kunci dalam mencapai status universitas kelas dunia.

"Melalui kemitraan dengan berbagai universitas terkemuka di seluruh dunia, kita dapat meningkatkan pertukaran pengetahuan, pengalaman dan sumber daya. Program pertukaran mahasiswa dan dosen, proyek penelitian bersama dan kerjasama industri-akademisi dapat memperluas wawasan dan meningkatkan daya saing institusi kita," ujarnya. (AN/N-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik