Debit Air Turun, Warga Tapanuli Utara Minta Pembangunan Irigasi

PETANI sawah di Desa Sirpangbolon, Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, mengharapkan pembangunan irigasi demi tersedianya pasokan air menuju areal persawahan mereka. Akibat keterbatasan pasokan air di areal persawahan, sebagian besar warga enggan mengelola lahan persawahan miliknya. Akibatnya, areal persawahan tersebut berubah menjadi lahan tidur.

Tiorida Pasaribu, 49, petani sawah di Desa Sirpangbolon Kecamatan Garoga, Jumat (6/10), mengatakan, sebagian besar warga enggan mengelola areal persawahan miliknya akibat kurangnya pasokan air serta tidak memiliki irigasi yang memadai. Untuk menjaga kestabilan pasokan air, setiap hari Tiorida mengaku harus mengecek paret yang dijadikan irigasi serta mengarahkan air ke areal persawahan miliknya.

"Sedangkan pada musim hujan, paret kerap tertutup yang disebabkan tebing di sisi paret longsor sehingga material tanah menututup badan paret. Ada dua risiko yang harus kami terima di saat musim hujan, yakni badan paret tertutup atau paret jebol yang disebabkan tidak mampu menampung debit air yang semakin besar," katanya.

Warga berharap Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara mengalokasikan anggaran pembangunan irigasi di daerah tersebut. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara, Sondang E Y Pasaribu, Jumat (6/10), mengaku pihaknya memiliki data yang akurat terkait permohonan pembangunan irigasi di daerah tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tapanuli Utara, Dalan Simanjuntak, mengaku untuk menjawab kebutuhan pembangunan irigasi di daerah tersebut, pihaknya membutuhkan dana Rp117 miliar. Dana tersebut untuk pembangunan irigasi di 15 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara. (Z-2)