Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harga Tinggi, Pedagang Beras di Klaten Keluhkan Penjualan Sepi

Djoko Sardjono
02/10/2023 17:10
Harga Tinggi, Pedagang Beras di Klaten Keluhkan Penjualan Sepi
Pedagang beras di Pasar Gedhe Klaten.(MI/Djoko Sardjono.)

HARGA beras di pedagang pasar tradisional Klaten, Jawa Tengah, belum menunjukkan tren penurunan. Pedagang mengeluh penjualan sepi sejak harga beras melambung tinggi.

"Hingga awal pekan ini harga beras belum turun. Beras kualitas medium masih Rp13.500-Rp14.000 dan premium Rp15.000 per kilogram," ungkap Arny Anton, pedagang di Pasar Gedhe Klaten.

Saat ditemui di Kios Sembako Anton, Pasar Gedhe Klaten, Senin (2/10), Arny menambahkan harga beras tidak kunjung turun hingga awal bulan ini karena harga gabah petani sekarang juga mahal. "Informasi yang kami dapat, harga beras sekarang tinggi karena harga gabah kering panen (GKP) juga sudah mahal. Harga GKP di tingkat petani kini tembus Rp7.000 per kilogram," jelasnya.

Baca juga: Sosialisasi Fatwa MUI sebagai Panduan Praktis Umat Islam

Para pedagang beras di pasar, sejak harga komoditas pangan ini melambung, tidak berani menyetok beras. Terlebih, sekarang perdagangan beras lesu karena harga terus naik dan tidak terkendali.

"Hari ini sepi, Pak! Sampai pukul 12.00 WIB, dagangan beras belum laku. Kami jual beras kualitas medium C4 Rp67.500 dan Mentik Wangi (premium) Rp75.000 per lima kilogram," ujar Arny.

Baca juga: Ketersediaan Beras di Klaten Aman hingga Awal 2024

Senada diungkapkan Triyanti, pedagang beras, bahwa penjualan beras saat ini kurang laku karena harganya mahal. Berbeda saat harga Rp10.500-Rp12.000 per kilogram pelanggan cukup ramai.

"Saat ini, harga beras bertahan tinggi. Ada dua jenis beras yang kami jual, yakni beras medium Rp14.000 dan premium Rp15.000 per kilogram," kata pedagang di lantai bawah pasar tradisional tersebut. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya