Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
HARGA beras di pedagang pasar tradisional Klaten, Jawa Tengah, belum menunjukkan tren penurunan. Pedagang mengeluh penjualan sepi sejak harga beras melambung tinggi.
"Hingga awal pekan ini harga beras belum turun. Beras kualitas medium masih Rp13.500-Rp14.000 dan premium Rp15.000 per kilogram," ungkap Arny Anton, pedagang di Pasar Gedhe Klaten.
Saat ditemui di Kios Sembako Anton, Pasar Gedhe Klaten, Senin (2/10), Arny menambahkan harga beras tidak kunjung turun hingga awal bulan ini karena harga gabah petani sekarang juga mahal. "Informasi yang kami dapat, harga beras sekarang tinggi karena harga gabah kering panen (GKP) juga sudah mahal. Harga GKP di tingkat petani kini tembus Rp7.000 per kilogram," jelasnya.
Baca juga: Sosialisasi Fatwa MUI sebagai Panduan Praktis Umat Islam
Para pedagang beras di pasar, sejak harga komoditas pangan ini melambung, tidak berani menyetok beras. Terlebih, sekarang perdagangan beras lesu karena harga terus naik dan tidak terkendali.
"Hari ini sepi, Pak! Sampai pukul 12.00 WIB, dagangan beras belum laku. Kami jual beras kualitas medium C4 Rp67.500 dan Mentik Wangi (premium) Rp75.000 per lima kilogram," ujar Arny.
Baca juga: Ketersediaan Beras di Klaten Aman hingga Awal 2024
Senada diungkapkan Triyanti, pedagang beras, bahwa penjualan beras saat ini kurang laku karena harganya mahal. Berbeda saat harga Rp10.500-Rp12.000 per kilogram pelanggan cukup ramai.
"Saat ini, harga beras bertahan tinggi. Ada dua jenis beras yang kami jual, yakni beras medium Rp14.000 dan premium Rp15.000 per kilogram," kata pedagang di lantai bawah pasar tradisional tersebut. (Z-2)
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
KENAIKAN harga beras memicu lonjakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di 14 provinsi pada minggu kedua Juni 2025. Padang Panjang turut mengalami fluktuasi harga.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada April 2025, antara lain tarif listrik, emas perhiasan, kelapa, bawang merah, tarif angkutan antar kota dan beras.
hal ini menjadi salah satu faktor momen perbaikan ekonomi setelah Idulfitri adalah harga pangan yang cenderung terkendali.
Kondisi tersebut, dikarenakan sebagian kecil lahan pertanian di wilayah pesisir yang bisa ditanami.
MEMASUKI pekan kedua Ramadan 1446 H, harga beras stabil tinggi di Pasar Gedhe Klaten, Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved