Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KETERSEDIAAN air bersih BPBD Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, aman untuk membantu daerah yang mengalami kekeringan akibat El Nino. Untuk kegiatan droping air, BPBD Klaten mengambil air di Umbul Brintik, salah satu dari ratusan mata air yang ada di Kabupaten Klaten.
"Stok air melimpah. Kita tinggal ambil di umbul atau mata air alami," kata Rujedy, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Senin (18/9). Data BPS Klaten 2015, total ada 174 mata air.
Baca juga: BPBD Klaten Gelontorkan 345 Tangki Air Bersih untuk Bantu 10 Desa Terdampak El Nino
Saking banyaknya mata air, tidaklah heran Klaten dijuluki sebagai daerah 1001 umbul. "Jadi, ketersediaan air untuk mengatasi daerah kekeringan tidak ada masalah. Alhamdulillah selama ini kegiatan droping air lancar," ujarnya.
Di Klaten, ada 10 desa terdampak El Nino, yakni Kendalsari, Tangkil, Tlogowatu, Tegalmulyo, dan Sidorejo di Kecamatan Kemalang. Kemudian, Desa Jambakan, Ngerangan, dan Krakitan di Kecamatan Bayat, serta Desa Bandungan dan Temuireng di Kecamatan Jatinom.
Baca juga: Meriahkan HUT RI, Pemkab Klaten Gelar Parade Seni Karawitan 2023
Menurut Rujedy, BPBD Klaten hingga saat ini telah melakukan droping air sebanyak 353 tangki atau 1.765.000 liter untuk 10 desa kekeringan tersebut. "Untuk droping air, BPBD Klaten mendapat dukungan program CSR (corporate social responsibility) dinas/instansi pemerintah dan perusahaan daerah," pungkasnya. (Z-2)
MASYARAKAT Kabupaten Bekasi meminta agar Pemerintah Kabupaten Bekasi menjadikan penuntasan krisis air bersih sebagai program prioritas dalam lima tahun ke depan
Digelar pada 10-13 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Water Indonesia menyoroti kebutuhan terhadap pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan.
Vinilon membangun sistem perpipaan dari hulu ke hilir dan sarana air bersih yang memadai sepanjang 4,5 km di Desa Banuan, Nusa Tenggara Timur.
210 pondok pesantren di wilayah Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur menunjukkan bahwa hanya 54% pesantren yang memiliki akses terhadap air bersih yang layak,
Tujuannya untuk menarik investasi asing dari beberapa negara, seperti Turki, Tiongkok, dan Eropa yang memiliki minat berinvestasi di bidang air di Tanah Air.
Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved