Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MANTAN pebulu tangkis nasional, Icuk Sugiarto mengaku prihatin dengan kondisi organisasi kepemudaan saat ini, terutama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang terpecah-pecah dalam beberapa tahun terakhir ini. Padahal mereka seharusnya bersatu membangun bangas.
“Kondisi pemuda yang seharusnya semakin baik justru sebaliknya. Saya melihat dalam kurun waktu 12 hingga 14 tahun terakhir ini para pemuda sulit sekali untuk bersatu,” kata Icuk dalam sebuah diskusi yang digelar EZYtv.
Dulu, kata dia, sehebat apapun konflik di antara mereka, selalu ada titik temu. Selalu ada meja untuk bermusyawarah dan pada akhirnya semua perbedaan itu bisa disatukan.
Baca juga: Kementerian Pertanian dan DPP KNPI Berkolaborasi untuk ...
“Tetapi akhir-akhir ini hal seperti itu nampak sulit dilakukan, seperti ada jalan buntu sehingga pada akhirnya tanpa disadari mereka dimanfaatkan berbagai kepentingan di luar kepemudaan,” cetusnya.
Menurut alumni KNPI itu, kondisi seperti ini yang menjadikan para pemuda tidak akur. Padahal seharusnya mereka sudah harus memikirkan bagaimana menata negeri ini ke depan.
“Inilah yang membuat saya prihatin. Bagaimana kita bisa bicara tentang rencana Indonesia Emas di 2045, sementara kondisi kita sendiri saja sekarang masih carut-marut begini,” katanya.
Baca juga: Ketum DPP KNPI Sebut Pemuda Indonesia Bangga dan Bersyukur ...
“Bagaimana pula kita mau menatap yang 20 tahun lagi, kan ini rasanya sulit sekali. Apakah kita akan sampai ke sana, ini yang menjadi tantangan kita bersama,” tegasnya.
Sebagai orang yang pernah sukses di dunia olah raga, ia mengaku selalu berfikir positif dan selalu optimistis.
“Tidak ada yang tidak bisa kalau kita mau. Cuma kita harus punya strategi untuk bagaimana bisa mempersatukan kembali pemuda-pemuda kita. Yang penting semua punya niat baik,” kata dia.
Menurutnya, di jiwa para pemuda harus tertanam rasa untuk mendahulukan kepentingan yang lebih besar dibanding kepentingan kecil seperti kelompok atau kepentingan sesaat.
“Mau nggak kita korbankan untuk kepentingan yang lebih besar. Kepentingan Merah Putih, kepentingan Indonesia. Kepentingan masyarakat secara umum yang sangat butuh kontribusi para pemuda,” ujarnya..
Pada kesempatan sama, Presidium Eksponen Pemuda Indonesia yang juga alumni KNPI, Tobias Pattiasina mengaku merasa terpanggil untuk melihat kondisi pemuda sekarang ini yang masih terpecah belah atas beberapa kelompok.
“Dengan kondisi seperti ini, saya merasa pesimistis kita bisa menggapai Indonesia Emas pada 2045 nanti,” katanya.
Ada Pembiaran
Ia bahkan melihat kondisi ini justru seperti ada satu pemeliharaan atau pembiaran. Apalagi pemerintah sendiri belum sepenuhnya memperhatikan pemuda.
“Kenapa saya bisa bilang seperti ini karena kita melihat pemuda sampai sekarang ini masih terpecah-pecah khususnya di KNPI,” cetusnya.
Sebagai bagian dari KNPI, kata Tobi, dirinya menginginkan agar organisasi kepemudaan ini bersatu seperti dulu lagi dan bisa memberikan sebuah amanah untuk bangsa dan negara ini selalu keluar sebagai pemenang, baik pemenang dalam kemerdekaan, maupun pemenang dalam menyejahterakan masyarakat.
“Kalau kita melihat hari ini KNPI masih terpecah-pecah, bagaimana kita mau menuju Indonesia Emas pada 2045 nanti. Ini yang menjadi kendala kita ke depan," katanya.
Menurut mantan petinju nasional ini, sebenarnya jika pemerintah mau bersungguh-sungguh menyelesaikan masalah yang ada di tubuh KNPI ini, hal itu tidak akan berlarut-larut seperti ini.
“Menurut saya jika pemerintah mau serius, persoalan ini tak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya,” tegasnya. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved