Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PROGRAM Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dipastikan berjalan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya berfokus di wilayah daratan atau perkotaan tetapi menyentuh hingga ke pulau-pulau kecil. Program tersebut pun akhirnya dirasakan oleh masyarakat Pulau Panggang yang pada Jumat (11/8) lalu menerima sertipikat dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
Rusli (55) salah seorang penerima sertipikat bersyukur dapat menerima sertipikat dalam waktu yang tidak lama. Menurutnya, proses pembuatan sertipikasi melalui PTSL sangat cepat dan mudah. "Prosesnya sebulanan yang lalu, cepat ini (prosesnya), sekarang sudah jadi," ucap Rusli.
"Alhamdulillah Saya senang, meskipun hanya tanah seluas 56 meter tapi Saya senang. Apalagi (sertipikatnya, red) gratis," tambah pria yang sehari-harinya bermata pencaharian sebagai nelayan di Pulau Panggang ini.
Rusli juga menceritakan rencananya memanfaatkan sertipikat sebagai penambahan modal melaut. Mengingat, berbagai barang untuk bekal melaut tidak murah. "Khususnya untuk jaring yang harganya mahal dan selalu dibutuhkan," ungkapnya.
Sementara itu, Asnawi (46) juga mengaku proses sertipikasi melalui PTSL cukup mudah alurnya. "Saya tahu dari kelurahan ada pembuatan sertipikat, saya ikuti prosesnya, alhamdulillah sekarang sudah jadi," ujar seorang ASN yang juga berdagang di rumahnya.
Asnawi pun berkata akan menggunakan sertipikat sebagai tambahan modal ke perbankan. Ia juga sudah lama bercita-cita ingin membesarkan warungnya untuk tambahan penghasilan bagi keluarganya. "Insyaallah untuk tambah modal, untuk orang tua saya," tuturnya. (RO/S-3)
Di Jawa Barat sudah ada beberapa daerah yang membebaskan BPHTB kepada masyarakat. Tapi Kabupaten Cianjur yang pertama.
Penyerahan sertikat tanah dilakukan dari pintu ke pintu
Perwakilan warga juga telah mengunjungi Badan Pertanahan Negara (BPN) Kabupaten Kota Bogor untuk mempertanyakan kejelasan status tanah di perumahan Sentul City tersebut.
Untuk merealisasi target tersebut, Kementerian ATR menggandeng Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BON) Provinsi DKI Jakarta guna mempercepat proses pendataan dan pendaftaran.
31 orang pelapor tersebut hanya sebagian kecil dari warga Sentul City, karena diketahui sedikitnya ada 6 ribu warga yang diduga mengalami hal serupa.
Pihaknya segera memproses apabila ada laporan masyarakat terkait adanya pungli pengurusan sertifikat tanah.
Biaya sebesar Rp150 ribu yang dibayar masyarakat kepada desa itu bukan untuk kegiatan PTSL. Tapi untuk pra-PTSL
BPN Kota Tangsel menargetkan pemberian 500 PTSL warga Kecamatan Serpong hingga Oktober tahun ini.
Kepala Kantor BPN Kota Tangsel Harison Mocodompis dan petugas BPN lainnya dengan mengendarai motor menelusuri gang-gang sempit di pemukiman padat yang ada di kelurahan itu
Harison mengatakan, PTSL Tahun 2023 ditargetkan sebanyak 5.424 bidang tanah yang berasal dari K3 yaitu bidang-bidang tanah yang sudah dipetakan
Pemerintah Kota Tangerang Selatan bersama Kantor Pertanahan Kota Tangsel menyerahkan puluhan sertifikat hasil dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) bagi masyarakat.
SEBANYAK 17.619 buku Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT) milik masyarakat Kecamatan Modo, Lamongan, Jatim, diserahkan Bupati Yuhronur Efendi kepada para pemiliknya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved