Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, membeberkan bahwa titik panas (hotspot) saat ini mulai terpantau menyebar luas di daerah tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuasin, M Rhoma Dona mengatakan, pihaknya telah mengkonfirmasi kemunculan lima titik panas. Sementara itu, berdasarkan data satelit Terra Aqua, pada Juli tercatat ada 15 titik panas di Banyuasin, Juni ada 14 titik panas, dan Mei ada 14 titik panas.
"Sekarang sudah musim kemarau, sehingga potensi munculnya titik panas akan lebih besar," kata Rhoma, Selasa (1/8).
Baca juga : Titik Panas Bertebaran di Babel
Ia mengatakan, titik panas ini tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Rantau Bayur dan Kecamatan Rambutan. "Setelah mendapatkan informasi titik panas, kita langsung kerahkan tim di lapangan untuk mengecek dan langsung memadamkan api. Dan Alhamdulillah, saat ini masih aman terkendali. Api sudah padam," katanya.
Namun, sebagai upaya pencegahan lebih dini, Rhoma menjelaskan, pihaknya mengintensifkan patroli yang dilakukan tim darat. Tak hanya patroli, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebagai upaya mengingatkan masyarakat agar tidak membakar lahan untuk alasan apapun.
Baca juga : Kebakaran Hutan Ekstrem Melanda Riau, Sangat Mudah Terbakar
"Jadi tim di lapangan juga melakukan sosialisasi yang tak henti ke masyarakat. Masih banyak masyarakat kita ini yang harus diingatkan terus agar tidak membakar lahan demi membuka area pertanian atau perkebunan baru," jelasnya.
Rhoma menuturkan, pihaknya tetap waspada karena Banyuasin merupakan daerah rawan karhutla di Sumsel. Khususnya di beberapa kecamatan, yaitu Rantau Bayur, Rambutan dan daerah lainnya.
"Kami meminta kepada seluruh elemen masyarakat juga untuk dapat bersama-sama menjaga serta mengawasi agar tidak terjadi musibah karhutla," ujar Rhoma.
Sementara Bupati Banyuasin, Askolani mengklaim pihaknya sudah maksimal dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan, kebun dan lahan yang ada di wilayah Kabupaten Banyuasin.
"Seluruh stakeholder mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, tingkat kabupaten dan pihak perusahaan dituntut harus kompak dan bersinergi untuk menjaga keadaan hutan, kebun dan lahan jangan sampai ada kebakaran," serunya.
Ia mengungkapkan, beberapa titik rawan kebakaran di Kabupaten Banyuasin, di antaranya terletak di Kecamatan Tungkal Ilir, Pulau Rimau, Sembawa, Banyuasin III, Tanjung Lago dan Rambutan.
Karena itu, pihaknya sudah membangun pos-pos pantau di lokasi rawan karhutla itu.
"Kebakaran hutan, kebun dan lahan ini tidak ada faktor lain, hampir 100% itu akibat ulah manusia. Jadi kami harap masyarakat
sebaiknya yang ingin membuka lahan kebun dan semacamnya jangan dengan cara membakar, karena akan merugikan alam dan merugikan manusia itu sendiri" tegasnya. (Z-4)
Pemerintah Spanyol menambah 500 pemadam kebakaran, menjadi total 1.900 orang untuk mengatasi kebakaran hutan. Korban jiwa bertambah menjadi empat orang.
Uni Eropa mengirimkan dua pesawat pemadam kebakaran ke Spanyol untuk membantu memadamkan kebakaran hutan.
Badan Keamanan dan Situasi Darurat Wilayah Otonomi Madrid menyatakan 180 orang dievakuasi akibat kebakaran hutan tersebut.
Gelombang panas mencapai 44°C melanda Eropa Selatan, memicu kebakaran hutan dan memaksa ribuan orang tinggalkan rumah.
Lebih dari seribu orang dievakuasi di Spanyol akibat kebakaran hutan yang terus meluas.
Kawasan bukit Corbières di Prancis selatan terbakar. Sekitar 8.000 lahan dilalap api, menutup akses jalan tol, dan melukai dua orang.
Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto meminta rumah sakit (RS) agar selalu melindungi tenaga kesehatannya. Itu ia sampaikan terkait kekerasan yang dialami dokter di RSUD Sekayu, Sumatra Selatan
Ahli jelaskan Pentingnya Pemeriksaan Dahak Pasien TB yang Picu Kekerasan Dokter di RSUD Sekayu
Kegiatan tersebut diikuti 123 petani sawit swadaya dari berbagai daerah di Sumatra Selatan.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Suka Jadi, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, terus meluas.
Gakkum Kehutanan menyegel sejumlah titik areal bekas terbakar yang berada dalam kawasan hutan produksi pada PBPH PT. PML, di Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatra Selatan.
Jembatan Muara Lawai di Sumatra Selatan, runtuh pada 29 Juni 2025 lalu karena tak mampu menopang truk tambang yang kelebihan muatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved