Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Titik Panas Menyebar Luas di Banyuasin, BPBD Intensifkan Patroli Karhutla

Dwi Apriani
01/8/2023 17:09
Titik Panas Menyebar Luas di Banyuasin, BPBD Intensifkan Patroli Karhutla
Ilustrasi(MI/Dwi Apriani)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, membeberkan bahwa titik panas (hotspot) saat ini mulai terpantau menyebar luas di daerah tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuasin, M Rhoma Dona mengatakan, pihaknya telah mengkonfirmasi kemunculan lima titik panas. Sementara itu, berdasarkan data satelit Terra Aqua, pada Juli tercatat ada 15 titik panas di Banyuasin, Juni ada 14 titik panas, dan Mei ada 14 titik panas.

"Sekarang sudah musim kemarau, sehingga potensi munculnya titik panas akan lebih besar," kata Rhoma, Selasa (1/8).

Baca juga : Titik Panas Bertebaran di Babel

Ia mengatakan, titik panas ini tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Rantau Bayur dan Kecamatan Rambutan. "Setelah mendapatkan informasi titik panas, kita langsung kerahkan tim di lapangan untuk mengecek dan langsung memadamkan api. Dan Alhamdulillah, saat ini masih aman terkendali. Api sudah padam," katanya.

Namun, sebagai upaya pencegahan lebih dini, Rhoma menjelaskan, pihaknya mengintensifkan patroli yang dilakukan tim darat. Tak hanya patroli, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebagai upaya mengingatkan masyarakat agar tidak membakar lahan untuk alasan apapun.

Baca juga : Kebakaran Hutan Ekstrem Melanda Riau, Sangat Mudah Terbakar

"Jadi tim di lapangan juga melakukan sosialisasi yang tak henti ke masyarakat. Masih banyak masyarakat kita ini yang harus diingatkan terus agar tidak membakar lahan demi membuka area pertanian atau perkebunan baru," jelasnya.

Rhoma menuturkan, pihaknya tetap waspada karena Banyuasin merupakan daerah rawan karhutla di Sumsel. Khususnya di beberapa kecamatan, yaitu Rantau Bayur, Rambutan dan daerah lainnya.

"Kami meminta kepada seluruh elemen masyarakat juga untuk dapat bersama-sama menjaga serta mengawasi agar tidak terjadi musibah karhutla," ujar Rhoma.

Sementara Bupati Banyuasin, Askolani mengklaim pihaknya sudah maksimal dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan, kebun dan lahan yang ada di wilayah Kabupaten Banyuasin.

"Seluruh stakeholder mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, tingkat kabupaten dan pihak perusahaan dituntut harus kompak dan bersinergi untuk menjaga keadaan hutan, kebun dan lahan jangan sampai ada kebakaran," serunya.

Ia mengungkapkan, beberapa titik rawan kebakaran di Kabupaten Banyuasin, di antaranya terletak di Kecamatan Tungkal Ilir, Pulau Rimau, Sembawa, Banyuasin III, Tanjung Lago dan Rambutan.

Karena itu, pihaknya sudah membangun pos-pos pantau di lokasi rawan karhutla itu.

"Kebakaran hutan, kebun dan lahan ini tidak ada faktor lain, hampir 100% itu akibat ulah manusia. Jadi kami harap masyarakat
sebaiknya yang ingin membuka lahan kebun dan semacamnya jangan dengan cara membakar, karena akan merugikan alam dan merugikan manusia itu sendiri" tegasnya. (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya