Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
POSISI Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) menguat. Dia banyak dilirik lantaran kerja totalnya di pemerintahan.
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul mengungkapkan Erick memahami betul hadirnya dorongan kuat untuk maju sebagai cawapres. Potensi keterpilihan cawapres semakin terbuka juga berkat latar belakangnya sebagai kader NU.
“Dia sadar bahwa politik itu tidak bisa instan tetapi tidak ada salahnya dimulai dari awal jauh-jauh hari sudah menjadi bagian dari keluarga NU,” kata Adib.
Lebih lanjut, dia menyebut, Anggota Kehormatan Banser NU itu telah berada di jalur yang benar. Sebab, dukungan maju cawapres tidak hanya hadir dari kalangan warga NU, biasa namun juga dari para sesepuh dari organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
Erick sudah membuktikan kedekatannya dengan PBNU. Dia dipercayai menjadi Ketua Steering Committee (SC) Harlah Satu Abad NU beberapa waktu lalu.
Selain itu, sosoknya berhasil menggerakkan kemandirian NU dengan menginisiasi berdirinya 250 Badan Usaha Milik NU atau BUMNU di seluruh Tanah Air. "Dia sangat sering bertemu tokoh-tokoh NU,” tambah Adib.
Situasi tersebut, lanjut dia, juga semakin dikuatkan dengan kinerja gemilang Erick Thohir selama menakhodai Kementerian BUMN. Ketua Umum PSSI itu berhasil menghadirkan kinerja sangat gemilang dalam mentransformasikan BUMN.
Tercatat dalam masa kepemimpinannya di Kementerian BUMN. Erick Thohir berhasil mencetak rekor dividen terbesar sepanjang sejarah Kementerian BUMN. Perusahaan negara mampu menyetorkan keuntungan kepada negara sebesar Rp80,2 triliun.
“Sumbangsihnya di sejumlah lini sangat nyata, terutama di BUMN," tandas Adib. (N-2)
Dalam kalender yang digunakan umat islam, ada bulan tertentu yang dimaknai lebih mulia. Selain Ramadan dan Rajab, Muharram juga menjadi bulan yang dirayakan umat Islam dengan suka cita.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menguatkan kolaborasi dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk bersama-sama mengatasi masalah bangsa yang terjadi.
Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Dalam kegiatan ini, ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah hadir mengikuti pembelajaran dan pemetaan potensi diri melalui metode Talent DNA yang dikembangkan oleh Founder ESQ
TUJUH puluh tahun telah berlalu sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung mempertemukan para pemimpin dari negara-negara baru merdeka.
Pada era Soeharto, peran Islam dalam politik luar negeri Indonesia sering disampingkan karena pemerintah lebih mendorong kebijakan luar negeri yang bebas-aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved