Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENERIMAAN Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Negeri di Jawa Tengah TA 2023 masih menyisakan masalah. Jalur zonasi dan terbatasnya sekolah
negeri khususnya SMA jadi sorotan.
Penerapan jalur zonasi pada PPDB dari tahun ke tahun masih menimbulkan polemik.
Sejumlah orang tua siswa mengeluhkan terbatasnya pilihan SMA negeri dalam zonasi. Bahkan, ada salah satu kecamatan yang tidak punya SMA/SMK Negeri.
"Sebenarnya area blank spot punya hak 12% ke sekolah terdekat. Hanya
saja karena terbatasnya daya tampung tidak semua siswa bisa diterima," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Uswatun
Hasanah di Semarang, Selasa (4/7).
Selain terbatasnya daya tampung, lanjut dia, jumlah kelulusan tahun
ini bertambah sekitar sebelas ribu siswa. Tahun ini juga sudah ditambah 120 rombongan belajar. "Solusinya bagi anak didik yang tidak
tertampung bagi yang mampu secara finansial bisa langsung ke swasta," tambahnya.
SMA swasta
Sementara itu wilayah Kecamatan Tembalang, hanya ada satu SMA Negeri yakni SMAN 15. Namun karena pertimbangan jarak tempuh yang cukup jauh, sejumlah orangtua siswa memilih mendaftarkan anaknya di SMAN 4 dan SMAN 9 yang zonasinya berada di Kecamatan Banyumanik.
"Anak saya daftarkan di SMAN 9 karena lebih dekat dengan rumah di banding SMAN 15. Namun zonasi di SMAN 9 lebih mengutamakan siswa terdekat di wilayah Banyumanik. Ya mau bagaimana lagi," ujar Budiono, orangtua murid.
Oleh karena itu, diharapkan pemerintah bisa menambah SMA Negeri di
Tembalang. "Jika zonasi masih diberlakukan biar ada pilihannya dan
terakomodasi," ujarnya.
Lain halnya Vita, warga Karangrejo Gajahmungkur. Dia memilih mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta. "Anak saya tidak ikut
PPDB karena di Gajahmungkur tidak ada SMA negeri. Langsung saya daftarkan ke sekolah swasta."
Menurut Anggota DPRD Jateng Masruhan Samsuri perlu penambahan SMA negeri di beberapa daerah yang jumlahnya masih sangat kurang. "Kalau dari segi jumlah SMA negeri memang tidak sebanding dengan
sekolah menengah pertama negeri," katanya.
Kabid Penerimaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Syamsudin Isnaini menyebut masih ada 200 kecamatan yang belum
memiliki SMA/SMK negeri. Fi Jawa Tengah ada 17 kecamatan yang sama sekali tidak ada sekolahnya, baik SMA negeri, SMK negeri maupun swasta. (N-2)
Tahun ini, jumlah siswa yang lulus, baik SMP negeri maupun swasta, mencapai 22.687 siswa. Sementara yang tertampung untuk SMA-SMK negeri hanya 5.685 siswa.
PELAKSANAAN pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Sekolah Menengah Atas (SMA) 8, Kota Depok, Jawa Barat ditutup untuk sementara.
HARI ini (12/7), Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Depok, Jawa Barat menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara tatap muka.
LEMBAGA pendidikan atau sekolah di Kota Depok, khususnya sekolah negeri tidak terbuka dalam memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya terkait kegiatan belajar tahun ajaran 2022.
SEBANYAK 15 SMA Negeri di Kota Depok Jawa Barat siap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen, besok, Senin (18/7).
Reuni Akbar Smansa Bogor yang digelar di Gedung Pertemuan Braja Mustika Bogor itu menjadi ajang silaturahmi antar-alumni, juga dengan para guru pengajar dan pensiunan guru SMA Negeri 1 Bogor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved