Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MOMEN Indonesia emas di tahun 2045 nanti adalah kesempatan bagi semua lapisan masyarakat untuk memberikan kontribusi lokal dan nasional.
Tak terkecuali, masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang oleh sejarah membuktikan tingginya potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh daerah ini.
Banyak tokoh nasional hingga internasional dilahirkan oleh provinsi ini. Mulai dari ahli bahasa Gorys Keraf, mantan Menteri Keuangan Frans Seda, mantan Rektor UGM Prof Herman Johannes, hingga banyak olahragawan dan seniman yang masih eksis di era sekarang.
Baca juga: Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045 dengan Vaksinasi Ideologi
Pekerjaan rumah bagi masyarakat NTT ke depan adalah mengoptimalkan potensi yang luar biasa itu menjadi menjadi kontribusi untuk mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045.
Seabad kemerdekaan merupakan momen untuk mengevaluasi sejauh mana cita-cita kemerdekaan dapat dicapai oleh bangsa, dengan sumbangsih dari berbagai pihak termasuk anak bangsa dari berbagai wilayah Indonesia.
Optimalkan Potensi SDM NTT
Untuk mengoptimalkan potensi SDM NTT itu pemerintah nasional, Pemprov NTT dan masyarakat diminta berkolaborasi dengan semua pihak.
Kesimpulan itu muncul dalam acara seminar nasional 'Masa Depan Manusia NTT Pembangunan Manusia NTT, Pembangunan Manusia di NTT dan Indonesia Emas 2045' di Universitas Nusa Nipa (Unipa), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (26/5).
Seminar tersebut merupakan kerja sama antara Unipa dan Forum 2045.
Baca juga: Aksi Pungut Sampah Pramuka Gugus Depan SMAN 1 Solor Selatan
“Menyongsong 2045, (kuncinya) kembangkan kreativitas dan volunterisme,” ujar Amin Subekti, co-founder Strategic Policy Institute, yang menjadi salah satu pembicara dalam seminar tersebut seperti disampaikan dalam pers release tertulis, Senin (29/5).
Selain Amin Subekti, narasumber lain dalam kegiatan tersebut adalah Prof Suwarsih Madya (Guru besar Pasca Sarjana Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta), Dr. Felix Baghi. SVD (Dosen Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Maumere) dan Dr. Jonas K.G.D. Gobang, S.Fil., M.A. (Dosen Universitas Nusa Nipa, NTT).
Suwarsih sangat mengapresiasi antusias para peserta seminar, tidak hanya dari kalangan dosen dan mahasiswa, melainkan juga dari kalangan pelajar SMA/SMK yang bertahan hingga akhir sesi diskusi.
Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Menurutnya, masyarakat NTT memiliki motivasi yang tinggi untuk maju, di tengah bayang-bayang keterbatasan sumber daya dan pengalaman.
Cara untuk menghadapi situasi itu, kata Suwarsih, adalah dengan pendidikan berbasis kearifan lokal, semangat nasional, wawasan global, untuk mengubah identitas menjadi glokal (global-lokal).
Terkait dengan pendidikan, Prof. Suwarsih menyarankan agar pemerintah merancang konsep pendidikan ini sesuai dengan kondisi riil dengan mengumpulkan data langsung dari masyarakat, sehingga potensi sumber daya manusia yang tinggi itu dapat diarahkan ke berbagai ranah bidang yang diperlukan oleh provinsi berjuluk ‘Nusa Tetap Tentram’ itu.
Baca juga: Jokowi Dinilai Berhasil Bangun Fondasi Indonesia Emas
Agar harapan itu tercapai, masyarakat diharapkan untuk memilih pemimpin memiliki visi keadilan sosial. Sebab, kepemimpinan sedemikian akan memiliki perhatian yang lebih serius dalam membangun kesetaraan dalam bidang pendidikan.
“Kita perlu memilih pemimpin yang memang mau menegakkan keadilan sosial secara riil, yang mau mendengarkan keluhan rakyat,” tegasnya.
Forum 2045 adalah suatu inisiatif dari sejumlah akademisi dan aktivis sosial, berupa 'himpunan pemikiran', ruang bersama, ruang komunikasi dan dialog, serta pengembangan ruang akademik, yang diarahkan untuk membahas tantangan bangsa dalam menyongsong satu abad proklamasi kemerdekaan Indonesia. (RO/S-4)
Kalau ada yang mengatakan lapangan pekerjaan tidak ada, saya pikir kita harus introspeksi kolektif. Jangan sampai kita kufur nikmat.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Lestari mendorong agar para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah memiliki prioritas yang mendukung pelaksanaan pembangunan di sektor pendidikan.
DALAM menyambut bulan pendidikan kali ini, patut kita renungkan kembali cara pandang kita terhadap manusia dalam konteks pembangunan nasional.
Industri agro merupakan salah satu sektor strategis yang juga berperan penting menopang perekonomian nasional.
Berbagai manfaat disalurkan di SMP Negeri 6 Bayan seperti pemberian 1 Unit Modem dengan layanan internet gratis, 10 unit PC All-In-One serta pelatihan literasi dan keuangan digital bagi siswa.
SRI Sultan Hamengku Buwono X turut hadir dalam acara resepsi pernikahan Stevi Harman dan Mario Pranda yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan.
Diluncurkan pada Mei 2024, Bangun Karya menjadi contoh nyata sinergi antara sektor industri, pemerintah daerah, dan regulator nasional dalam memperkuat kapasitas UMKM lokal.
Vinilon membangun sistem perpipaan dari hulu ke hilir dan sarana air bersih yang memadai sepanjang 4,5 km di Desa Banuan, Nusa Tenggara Timur.
MENTERI HAM Natalius Pigai menemukan pemenuhan hak dasar seperti hak atas kesehatan, hak atas air dan lingkungan yang sehat belum optimal dilakukan di Pulau Mesa, NTT.
IBADAH Paskah atau Hari Kebangkitan Yesus Kristus dari maut di Gereja Efata, Kelurahan Liliba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diawali pawai obor, Minggu (20/4).
PERINGATAN kematian Yesus pada Jumat Agung (18/4), ratusan umat Katolik Paroki Santo Yohanes Baptista Wolosambi, Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, mengikuti ritual jalan salib.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved