Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SUKARELAWAN Orang Muda Ganjar (OMG) Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama OMG Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar pelatihan pembuatan kue bersama ibu-ibu dan pemuda di Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.
Kordinator Wilayah OMG Kalteng Beni Parulian Siregar mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk menumbuhkan semangat kreativitas jiwa UMKM warga Pelantaran.
"Kegiatan kami di sini adalah pelatihan pembuatan kue. Ini didemonstrasikan bersama-sama warga Desa Pelantaran untuk kemudian menjadi bekal jika ada yang mau membuat nanti di rumah dan juga jika mau ditingkatkan menjadi UMKM juga bisa," ujar Beni.
Baca juga : Srikandi Ganjar Kalteng Gelar Pelatihan Public Speaking untuk Milenial
Adapun jenis kue yang diajarkan cara pembuatannya kepada warga yaitu nastar kacang, cokelat, dan kacang sembunyi. Kue itu menjadi pilihan lantaran digemari warga sekitar dan sering dijumpai sebagai sajian saat Lebaran Idulfitri.
Beni menjelaskan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk sosialisasi sosok Ganjar Pranowo di wilayah setempat. OMG Kalteng ingin agar pengenalan sosok Ganjar disuguhkan melalui acara yang asyik dan tidak kaku.
Baca juga : Kaukus Perempuan Muslim Jakarta Serap Aspirasi dan Gelar Program Pemberdayaan
"Melalui acara ini kita ingin menyosialisasikan bahwa OMG yang merepresentasikan Bapak Ganjar ini hadir di berbagai sektor, baik itu di makanan atau juga kue kering. Kita ingin satu metode yang asyik dalam menyosialisasikan bapak ganjar agar tidak kaku," jelas Beni.
Hal ini, kata Beni, sesuai dengan jargon mereka untuk melakukan politik tanpa basa-basi dengan terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat.
"Sesuai dengan jargon kami politik tanpa basa basi, kami hadir di tengah masyarakat, berdampak pada Orang Muda Ganjar dan masyarakat," lanjut dia.
Salah seorang warga Desa Pelantaran selaku pemateri pembuatan kue, Febriani mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut. Dia mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh para sukarelawan.
Terlebih segala keperluan dalam membuat kue difasilitasi oleh para sukarelawan. Mulai dari bahan-bahan penunjang, hingga pemberian bantuan oven untuk memasak kue.
Senada dengan Beni, Febriani juga berharap agar pelatihan ini dapat menambahkan semangat berwirausaha melalui UMKM aneka kue Lebaran.
Selain itu, dia juga mendoakan kebaikan untuk Ganjar Pranowo. Menurut dia, Ganjar merupakan sosok pemimpin yang cocok menjadi presiden berikutnya sebab Ganjar dinilai sebagai pemimpin yang peduli pada pemuda.
"Harapan untuk Pak Ganjar semoga sukses terus, jangan dengerin apa pun yang terjadi saat ini. Kami sangat mendukung Pak Ganjar,” kata dia. (RO/Z-5)
Kue khas Prancis, Choux au Craquelin, memikat pengunjung Brightspot dengan lapisan atas yang renyah berpola retak dan isian choux yang lembut di dalam.
Media sosial memiliki dampak sangat besar dalam industri kue, karena menjadi sumber inspirasi bagi para pembuat kue untuk menciptakan berbagai jenis dan rasa yang unik.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Dengan aroma jahe yang hangat dan tekstur renyah, kue ini memberikan sentuhan khas Natal yang tak terlupakan.
Di tengah gempuran menu modern tren kuliner jadul ternyata masih memiliki tempat sendiri di masyarakat
Mulai dari acara musik bersama Friday Noraebang pada tanggal 2 Agustus, cooking learning hingga The Harvest day competition yang dihadirkan oleh Chef Devina pada 3 Agustus
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta.
Adapun materi pelatihan berupa observasi medan, latihan kering (dry training) dan sesi utama SAR Exercise, yaitu simulasi penyelamatan di ketinggian secara beregu.
Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa aktif dari seluruh Indonesia untuk memperoleh kuota hingga 2.000 beasiswa senilai Rp14 juta guna mengikuti pelatihan teknologi.
Direktur PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), Wahyu Riyadi, hadir memberikan sambutan dengan penuh semangat.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya identifikasi dan pengelolaan risiko dalam menjalankan usaha, terutama di sektor kuliner.
Kegiatan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendikdasmen, yaitu Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial atau Koding dan KA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved