Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

PMT Marungga Turunkan Angka Stunting di NTT jadi 15,7%

Palce Amalo
04/4/2023 17:39
PMT Marungga Turunkan Angka Stunting di NTT jadi 15,7%
Pemberian PMT Marungga di NTT(MI/Palce Amalo)

PREVALENSI stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) turun dari 17,7% pada Agustus 2022 menjadi 15,7% pada Februari 2023.

Penurunan angka stunting didukung oleh kolaborasi berbagai pihak, terutama Tim Penggerak PKK NTT bersama dinas kesehatan dan puskesmas. Intervensi yang dilakukan PKK bersama pemerintah sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Pada 2018, prevalensi stunting di NTT tercatat 42%.

Pemerintah daerah kemudian bekerjasama dengan sejumlah peneliti dari kampus melakukan penelitian terhadap marungga, tanaman yang tumbuh melimpah di NTT ini memiliki kandungan gizi yang luar biasa untuk pemberantasan kekurangan gizi.

Baca juga : Gencarkan Program Isi Piringku untuk Cegah Stunting

Hasil penelitian dan uji coba pemberian menu berbahan kelor terhadap anak dan balita gizi buruk berlangsung selama 90 hari di sejumlah desa di NTT. Hasilnya, anak-anak tersebut pulih dari gizi buruk dan stunting, antara lain tinggi dan berat badan mereka menjadi normal.

Keberhasilan itulah yang kemudian mendorong pemerintah daerah memanfaatkan marungga sebagai makanan tambahan bagi anak-anak gizi buruk dan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK).

Baca juga : Semana Santa, Warisan Budaya Katolik di NTT Kembali Digelar

"Sudah ada pembuatan delapan menu yang juga sudah dihitung gizinya. dua menu untuk ibu hamil KEK sebagai contoh dengan makanan lokal, dan enam menu untuk anak-anak gizi kurang," kata Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT Ruth D. Laiskodat saat menyampaikan sambutan pada Sosialisasi Teknis Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Launching Resep PMT Lokal Tinggi Protein Hewani dengan Tambahan Marungga di NTT untuk Ibu Hamil dan Balita di Puskesmas Oesapa, Kota Kupang, Selasa (4/4)

Pada kesempatan itu juga diserahkan buku resep PMT Lokal Tinggi Protein Hewani dengan Tambahan Marungga kepada Puskesmas Oesapa, yang rencananya juga diserahkan kepada puskesmas lainnya di seluruh NTT yang berjumlah 436 puskesmas.

Menu yang diluncurkan antara lain Nasi Kacang yang mengandung pepes ikan, telur ceplok, orak-arik tempe buncis, pisang serta marungga. Menu ini mengandung energi 550 kk, protein 35,4 gram, karbohidrat 121,4 gram dan lemak 12,1 gram.

Menurutnuya, menu yang disiapkan tersebut diberikan kepada anak kurang gizi dan ibu hamil KEK selama 90 hari atau tiga bulan.

Ia menjelaskan, dalam rangka PMT ini, pihaknya sudah memiliki petunjuk teknis (juknis) untuk dilaksanakan oleh seluruh kabupaten dan kota. 

"Juknis itu berupa ada Surat Edaran Gubernur tentang pemberian tambahan serbuk Marungga NTT, dengan perhitungan gizi yang sudah ditentukan," jelasnya.

Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh minta seluruh Ketua RT dan lurah untuk mengecek ibu hamil dan anak gizi buruk di wilayah agar segera diintervensi dengan menu yang disiapkan tersebut. 

"Tujuannya agar ibu hamil melahirkan anak-anak yang tingkat kecerdasannya jenius. Kasih makan Kelor saja," ujar George Hadjoh.

Adapun di Kota Kupang, angka stunting sudah turun dari sebelumnya 21,5% menjadi 19,0% pada Februari 2023. Namun, angka itu masih jauh dari target Pemerintah Provinsi NTT yakni 12% atau target pemerintah pusat sebesar 14%. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya