Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
INSPEKTUR Provinsi Sumatra Utara Lasro Marbun menilai kinerja pemprov
selama di bawah kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi sudah jauh labih baik. Sejumlah alasan diungkapkannya.
Lasro mengatakan, sejak Edy Rahmayadi mulai memimpin Sumut pada 2019 hingga saat ini, pemerintah provinsi (pemprov) sudah banyak mengalami perubahan yang lebih baik.
"Banyak capaian-capaian positif yang diperoleh Pemprov Sumut selama
kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah,"
ujarnya saat berbicara di salah satu stasiun radio di Medan.
Adapun capaian-capaian yang telah diraih Pemprov Sumut, menurut dia, salah satunya adalah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang telah mencapai level tiga. Kemudian kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) juga mencapai level tiga.
Status level tiga pun tertera pada indeks pengendalian korupsi. Begitu pun mengenai kepatuhan pelayanan publik yang berada di peringkat lima nasional.
Selama ini, Pemprov Sumut mampu memertahankan prestasi laporan keuangannya dari penilaian BPK. Laporan keuangan Pemprov Sumut sudah delapan kali berpredikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"Dulu MCP (Monitoring Center for Prevention) kita nomor 18, sekarang masuk nomor satu. Dulu kepatuhan pelayanan publik kita nomor 28 sekarang nomor 5. Dulu juga orang nggak percaya kita bisa punya e-katalog. Sekarang kita punya e-katalog dengan 52 etalase dengan ribuan produk," paparnya.
Menurut dia, perubahan-perubahan itu memang sudah menjadi tuntutan yang
harus dilakukan pemerintah daerah. Namun perubahan-perubahan itu
akan lebih sulit direalisasikan jika tidak ada komitmen dari pasangan
kepala daerah.
"Gubernur bersama Wakil Gubernur berkomitmen melakukan lompatan dan
perbaikan, dengan cara melakukan evaluasi dan terus evaluasi," tandas Lasro. (N-2)
Suasana hati yang negatif dapat menurunkan konsentrasi, memperlambat pengambilan keputusan, dan meningkatkan risiko kesalahan di tempat kerja.
Peningkatan dalam Laba Operasional tersebut dipicu oleh pertumbuhan Kredit netto Bank sebesar Rp28,58 triliun (Net)di Semester I 2025 dari sebelumnya Rp26,98 triliun (Net) di Semester I 2024.
Capaian positif ditunjukkan dari kemampuan BRI Group yang berhasil mencatatkan laba Rp26,53 triliun dengan aset mencapai Rp2.106,37 triliun atau tumbuh 6,52% yoy hingga triwulan II 2025.
Askrindo Syariah berhasil mencatatkan laba bersih per akhir Juni 2025 mencapai Rp96,903 miliar, tumbuh 5,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Setiap 11 kilometer yang diselesaikan peserta akan dikonversikan menjadi donasi senilai Rp11.000, yang disalurkan kepada yayasan Rumah Harapan Indonesia (RHI).
Laba bersih 2024, sambung Heru, mencapai 61% dari target yang ditetapkan yang menunjukkan pengelolaan bisnis yang tetap sehat dan berdaya tahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved