PT Cladtek Bi-Metal Manufacturing (CBM) yang terletak di Batam, akan terus memperluas pasar ekspor pipa CRA (Corrosion Resistant Alloy) Mechanically Lined Pipe (MLP) ke berbagai negara.
Selain di di Indonesia, perusahaan memiliki pabrik di Brazil, dan Arab Saudi. Namun demikian perusahaan juga berkomitmen untuk memperbesar penjualannya di pasar dalam negeri.
Country Manager PT Cladtek Bi-Metal Manufacturing (CBM) Alvin Pangemanan menjelaskan, CBM telah hadir di Batam sejak 20 tahun lalu tepatnya pada Desember 2003.
"Saat ini, proyek pipa CBM mayoritas adalah untuk kebutuhan ekspor (sekitar 95%)," ungkap dia kepada media, Jumat (31/3).
Cladtek menawarkan beberapa produk dan jasa yang beragam, dan dapat dijuluki sebagai penyedia solusi untuk cladding dan pipa clad. Cladtek juga adalah supplier terbesar untuk produk Weld Overlay dan memiliki fasilitas Weld Overlay terbesar di dunia. Sedangkan untuk product MLP, Cladtek adalah salah satu pemegang pangsa pasar terbesar di dunia, dengan pengalaman mengekspor ke puluhan negara di berbagai belahan dunia.
Ia menjelaskan, bahwa ekspansi pabrik di Rio De Janeiro - Brazil sudah berdiri setelah perusahaan di Indonesia beroperasi selama 8 tahun. Lalu, sekitar tahun 2019, CBM melakukan juga ekspansi ke Arab Saudi, dengan lokasi perusahaan di Dammam. Cladtek Group juga memiliki kantor perwakilan di beberapa negara lain, seperti di Dubai – United Arab Emirates (UAE), dan juga Singapura. Sehingga saat ini CBM sudah memiliki lokasi manufaktur yang strategis untuk oil & gas, yakni di Batam (Indonesia), Rio de Janeiro (Brazil), dan Dammam (Arab Saudi).
Alasan perusahaan mendirikan pabrik di Brazil karena untuk meraih pasar Amerika dan Amerika Selatan, contohnya untuk customer utama seperti Petrobras. Adapun alasan CBM melakukan ekspansi ke Arab Saudi dikarenakan negara tersebut melakukan program IKTVA (In-Kingdom Total Value Add), sama seperti Indonesia yang melakukan program TKDN (Tingkat Komponen dalam Negeri). Sebelum ekspansi ke Arab Saudi, CBM menjalankan proses manufaktur di Batam dan mengekspor hasilnya ke Arab Saudi. Akan tetapi sejak ada program IKTVA yang lebih menekankan utilisasi konten kokal, CBM memutuskan untuk melakukan ekspansi ke negara tersebut.
Dengan posisi perusahaan yang kuat di tiga negara tersebut, pihaknya menargetkan dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun ke depan, Cladtek akan terus menjadi pemain utama di proyek-proyek yang membutuhkan solusi CRA, seperti Mechanically Lined Pipe, Weld Overlay dan jasa cladding lainya.
Saat ini Alvin mengatakan, CBM sebagai perusahaan PMA berbeda dan unik dibandingkan dengan perusahaan PMA pada umumnya, di mana perusahaan PMA lain dimulai di negara lain, kemudian melakukan ekspansi ke Indonesia. Sedangkan CBM memulai langkah dari Indonesia, dan berekspansi ke negara-negara lain.
Teknologi CRA, baik MLP maupun Weld Overlay semakin digemari industri minyak dan gas karena lebih cost effective dibandingkan solusi lainnya dengan kualitas yang setara, juga proses produksi yang umumnya lebih cepat, efisiensi dalam instalasi sehingga membantu penyelesaian proyek-proyek secara tepat waktu. (RO/E-1)