SEBAGAI salah satu provinsi yang memiliki populasi besar, Pemerintah Provinsi Jawa Timur nmemang dituntut untu terus berbenah. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kinerja dan mentalitas para aparatur sipil negara (ASN).
Untuk itu Pemprov Jatim bekerja sama dengan ESQ Leadership Center melakukan program pembangunan karakter & budaya organisasi. Penandatanganan Kerjasama ini dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Senin (6/3). MoU itu ditandatangani langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian.
Baca juga: Pemerintah Siapkan 47 Tower untuk Tampung 16.900 ASN di IKN
"Program Pembangunan Karakter dan Budaya Organisasi di lingkungan Pemprov Jatim ini, tidak terbatas pada lembaga, ormas, dan tokoh masyarakat yang berada dalam cakupan wilayah Pemprov Jawa Timur," tegas Khofifah.
Ia mengaku sudah mengikuti training ESQ sebanyak 3 kali. Menurutnya banyak pencerahan yang didapatkan pasca pelatihan tersebut. Sehingga dampak positifnya bisa dirasakan olehnya.
"Kalau saya menyebutnya hablum minallah dan hablum minannas itu menjadi bagian yang diimplementatif. Mengapa? Contohnya kami punya grup WA puasa Ayyamul Bidh. Sehingga para OPD atau insan ASN di sini insya Allah pada berpuasa," ucapnya.
Ia juga menyebut selalu memberikan santunan yatim karena ia berharap seperti yang Rasulullah janjikan jika kita mencintai dan menyayangi anak yatim maka akan berjarak 2 jari tangan dengan Rasulullah. Selain itu juga rutin melakukan sholawat nabi karena ingin dapat syafaatnya.
"Dan saya rasa juga seperti di ESQ yang kegiatannya itu dimulai dengan bersholawat. Jadi banyak hal yang saya rasa kalau kita ingin mengimplementasikan nilai-nilai yang pernah diajarkan di ESQ dengan proses di mana saja baik itu di eksekutif, legislatif, sektor dan lainnya. Maka akan memberikan manfaat yang besar," tambah Khofifah.
Pada kesempatan sama Ary Ginanjar menyampaikan bahwa kesepakatan bersama ini bertujuan untuk membangun karakter dan budaya organisasi yang dapat dijadikan teladan dan mengubah pola pikir serta membangun nilai-nilai dasar budaya organisasi yang sejalan dengan semangat reformasi birokrasi di lingkungan Pemprov Jatim.
"Semoga ASN BerAKHLAK terus terinternalisasi kepada semua ASN di Indonesia menjadi nilai budaya organisasi yang mewujudkan Employer Branding Bangga Melayani Bangsa," harapnya.
Menurut Kepala BKPSDM Jember Sukowinarno, salah satu alasan setuju dengan adanya MoU ini karena Ary Ginanjar Agustian bisa melatih konsentrasi pejabat dengan penuh empati dan telaten. Tujuan paling esensial adalah untuk memperkuat budaya kerja pembentukan karakter ASN. Harapannya yaitu ada satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN.
"Program pelatihan ESQ ini sangat bermanfaat. Kesadaran ASN dalam melayani masyarakat perlu mendapat perhatian bersama dan lebih baik. BerAKHLAK menjadi fondasi yang kokoh dalam penguatan budaya kerja ASN yang profesional dan solid. Semua OPD Pemkab Jember bisa tumbuh di atas fondasi tersebut untuk mencapai target Visi dan Misi Jember," ungkap Sukowinarno.
Pemprov Jatim juga mendapatkan 2 penghargaan sekaligus dari Founder ESQ Group/Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International Ary Ginanjar Agustian. Pasalnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa beserta jajaran dan ASN Se-Jatim menempati posisi ke-2 pemprov dengan indeks implementasi 'Berorientasi Pelayanan' tertinggi persentasenya secara nasional. Mereka juga masuk 5 besar Pemprov dengan Indeks Implementasi BerAKHLAK. (RO/A-1)