Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PERISTIWA pembakaran pesawat dan penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens, oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) menuai kecaman dari tokoh agama setempat. Salah satunya Pendeta Albert Yoku yang menilai kejadian itu telah menciderai pengorbanan pilot.
“Pengorbanan para pilot tidaklah kecil untuk bisa membawa peradaban dan pembangunan di Papua pegunungan, karena mereka mempertaruhkan nyawa dengan jalur yang pendek dan cuaca yang kadang buruk” terang Pendeta Albert dalam diskusi di sebuah stasiun televisi, kamis (2/3).
Menurut Pendeta Albert, penerbangan perintis memiliki andil besar untuk membuka isolasi dan membawa perubahan di wilayah pegunungan, termasuk memudahkan petugas gereja. Karena itu, dirinya mengajak peran serta tokoh adat dan agama untuk dapat mengakhiri kasus penyanderaan pilot Susi Air.
“Peran yang saya pikir dari tokoh agama, tokoh adat tetap harus mengimbau dan mengingatkan anak Egianus ini, karena ini merupakan tindakan fatalisme terhadap perubahan yang selama ini sudah dibangun” ucapnya
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) itu juga berpesan kepada pimpinan KST Egianus Kogoya agar segera membebaskan pilot Susi Air karena merupakan tokoh yang berjasa.
“Saya mengingatkan kepada Egianus bahwa pilot itu adalah orang yang berjasa karena dia meninggalkan keluarganya dan siap menerima resiko di wilayah itu, sehingga para pimpinan adat harus bicara soal matinya perkembangan.” Pungkasnya.
Baca juga : Asosiasi Bupati Papua Pegunungan Desak Mediasi Soal Kerusuhan Wamena
Di tempat yang sama, pengamat Politik Ikrar Nusa Bhakti menerangkan penerbangan-penerbangan perintis menjadi suatu penerbangan yang sangat penting. Menurutnya penerbangan perintis bukan hanya mengangkat barang, tapi juga mengangkat manusia
“Makanya kalau kemudian masih terjadi lagi adanya penyergapan bahkan pembakaran, membuat kita cukup sedih mendengar hal itu” imbuhnya.
Ikrar mengungkapkan bahwa pendekatan keamanan menjadi pilihan terakhir, namun sebelum itu bisa saja ada pilihan yang kedua, yakni menggunakan pihak ketiga sebagai mediator untuk perundingan tersebut, termasuk tokoh agama.
“Tokoh agama bisa menyatu dan memiliki visi serta keinginan yang sama dalam menyelesaikan masalah ini, mereka bisa menyelesaikan konflik di adat setempat” jelasnya.
Tak lupa, Ikrar pun berharap agar perdamaian di Papua dapat terus terwujud karena hal itu akan memberikan dampak besar bagi rakyat Papua maupun Indonesia secara umum. (RO/OL-7)
Penerbangan perdana rute Semarang–Karimunjawa, Kabupaten Jepara, pada Jumat (4/7), disambut antusias oleh masyarakat.
Penerbangan menuju Karimunjawa akan rutin hingga tiga kali dalam sepekan. Dua kali dengan rute maskapai Yogyakarta-Karimunjawa, dan satu kali dengan rute maskapai Semarang-Karimunjawa.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyambut baik dibukanya rute penerbangan Bandung-Yogyakarta oleh maskapai asal Jabar Susi Air.
Menurut Susi Pudjiastuti, dari informasi yang diterimanya, pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dalam keadaan sehat saat dibebaskan dan saat ini sudah berada di Timika, Papua Tengah.
TNI, sejak awal, berkomitmen melakukan segala upaya guna memastikan keselamatan sandera. TNI mengapresiasi kesabaran dan dukungan dari keluarga korban.
Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dijemput dari Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, dalam keadaan sehat.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi militer di Iran membuka peluang, termasuk pemulangan sandera di Gaza.
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dengan imbalan pembebasan sembilan sandera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika Edan Alexander setelah 19 bulan ditahan, sebagai isyarat niat baik menjelang kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah.
Hamas mengatakan akan membebaskan sandera warga Israel-Amerika Serikat (AS) terakhir yang masih hidup di Gaza, Palestina.
Hamas menyatakan akan membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata di Gaza.
Israel akan membayar dengan harga yang sangat mahal jika tidak menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved