Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KELOMPOK Tani Gemah Ripah III Desa Glagawangi, Kecamatan Polanharjo,
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, panen perdana demplot padi rojolele
konversi organik, Minggu (19/2).
Panen perdana demplot padi rojolele konversi organik secara simbolis
dilakukan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP)
Klaten, Widiyanti.
Demplot padi rojolele secara konversi organik, kata Jumadi, Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah III Desa Glagahwangi, atas pendampingan mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS).
"Teman-teman mahasiswa KKN UNS mengajak petani tanam padi rojolele
secara konversi organik, artinya penggunaan pupuk organik diperbanyak
dan pupuk kimia dikurangi," jelasnya.
Menurut Jumadi, demplot padi rojolele secara konversi organik meliputi
15 pathok, dua di antaranya telah dipanen dengan hasil 12,5 kuintal per
pathok. Hasil gabah laku Rp5.700 per kilogram.
"Musim hujan hasil panen berkurang. Tapi, alhamdulillah dengan pupuk
organik hasil panen padi rojolele program konversi ini tidak kalah
dengan hasil yang menggunakan pupuk kimia," katanya.
Kelompok tani Gemah Ripah III, lanjut dia, kini sudah mantap
tanam padi rojolele secara konversi organik. Karena itu, bimbingan
mahasiswa KKN UNS diharapkan sampai tuntas full pupuk organik.
Sementara itu, Bupati Sri Mulyani dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, mengatakan bahwa Kabupaten Klaten merupakan daerah pertanian yang luas dan subur.
"Sektor pertanian memiliki peranan penting bagi Kabupaten Klaten.
Karena, berperan sebagai penyedia pangan dan bahan baku pengolahan
potensial, serta sangat menjanjikan," imbuhnya.
Klaten sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Karena itu,
produktivitas hasil pertanian daerah ini perlu dipertahankan guna
menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan di Kabupaten Klaten.
Kearifan lokal
Bupati Klaten mengungkapkan, bahwa kegiatan demplot konversi organik
merupakan kerja sama CV Kans Indonesia yang menjdi pendamping petani, Unit Pengelola KKN UNS, dan Pemerintah Desa Glagahwangi.
Kegiatan demplot konversi pertanian organik verietas rojolele ini pun
bertujuan meminimalkan biaya usaha tani, sekaligus memperkuat dan
mengenalkan kepada masyarakat tentang beras rojolele lokal.
"Saya mengharapkan tanam padi rojolele konversi organik ini dapat
mengangkat kembali kearifan lokal hasil budaya dan produk unggulan dari
sektor pertanian di Kabupaten Klaten," tandasnya.
Kepala Unit Pengelola KKN UNS Surakarta, Dibya, mengungkapkan bahwa kini banyak anak muda yang meninggalkan sektor pertanian. Mereka lebih
memilih bekerja di sektor jasa atau manufaktur.
"Menurut data BPS 2011, tercatat sekitar 29% pemuda yang bekerja di
sektor pertanian. Tapi, jumlah itu menurun menjadi 19% pada 2021. Nah,
ini yang perlu mendapat perhatian bersama," tandasnya. (N-2)
ESKALASI harga pangan pada pertengahan 2024 sebenarnya ialah peristiwa siklikal biasa.
Ini tradisi budaya petani Desa Gentungan, setiap menyambut panen raya padi organik. Kebetulan hasil panenan bakal bagus, dan ini menjadi berkah,
Namun, kondisi kemarau menjadi berkah bagi petani di lahan rawa.
GUBERNUR Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, meninjau proses panen ikan kerapu di salah satu keramba pembudidayaan kerapu di kawasan Mandeh, Pesisir Selatan (Pessel),
HARGA beras premium masih di atas Rp16 ribu, meski panen padi di Jawa Tengah, sudah berlangsung. Hal ini terjadi karena panen tidak merata, dan belum memasuki masa panen raya,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved