Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DUA desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali terendam banjir, setelah intensitas hujan tinggi sejak Sabtu (11/2). Banjir terjadi karena pendangkalan sungai Jeratun Seluna yang tak mampu menampung debit air hujan, sehingga melimpas ke permukiman warga.
Itu yang terjadi di Desa Jetis Kapuan, Kecamatan Jati, Kudus. Pantauan di lokasi, Selasa (14/2), banjir merendam jalan poros desa dengan kedalaman hingga 50 sentimeter.
Selain jalan, banjir menggenangi sebagian rumah warga yang masih rendah. Akibatnya aktivitas masyarakat setempat pun terhambat.
Selain intensitas hujan tinggi, banjir yang terjadi karena kondisi sungai Jeratun Seluna yang dangkal serta geografis desa setempat yang berada di daerah rendah. Untuk itu warga berharap agar pemerintah lakukan normalisasi sungai, agar banjir tak terulang tiap tahun.
Ketua Destana (Desa Tanggap Bencana) Desa Jetis Kapuan, Firsa Hariyadi, mengatakan, banjir yang terjadi merupakan kiriman dari wilayah hulu akibat intensitas hujan tinggi serta sungai Wulan yang tak mampu menampung debit air. Ketinggian banjir meningkat sejak Sabtu malam.
Baca juga: Banjir Sumbawa Barat Rendam 7.500 Rumah
Meski tidak ada warga mengungsi, pemerintah desa setempat tetap menyiagakan posko tanggap bencana. Ini berkaca pada banjir yang terjadi pada awal Januari lalu.
Selain Desa Jetis Kapuan, banjir juga merendam Desa Tanjungkarang. Banjir kedua kali di tahun ini juga merendam ratusan hektare lahan pertanian di wilayah tersebut. (OL-14)
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Sejumlah pemukiman warga terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi serta adanya tanggul yang jebol.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
Selama enam bulan yakni Januari - Juni, ditemukan 81 kasus pengidap Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
RIBUAN orang berasal dari berbagai daerah sejak Minggu (6/7) dini hari sudah memadati Kompleks Makam Sunan Kudus dan Masjid Menara Kudus. Ada yang ingin mengejar berkah nasi jangkrik.
SEORANG pendaki wanita Jovita Diva Prabudawardani, 21, yang jatuh di jurang sedalam 50 meter di Puncak Natas Angin di Rahtawu, Kawasan Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia
Sampah menumpuk terutama plastik di bawah jembatan, ungkap Agus Riawan, acapkali mengakibat saluran tersumbat.
Kebijakan yang tidak dirancang secara proporsional dan tidak realistis dalam implementasinya dapat menjadi bumerang bagi perekonomian lokal.
"Rencananya juga akan dibuatkan gazebo di lokasi temuan fosil gajah purba jenis elephas yang diperkirakan dalam kondisi hampir utuh,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved