BUPATI Kendal Dico M Ganinduto, dalam forum diskusi Kendal Investment Talk, yang diselenggarakan di Medan, Selasa (7/2), mengungkapkan investasi di Kawasan Industri Kendal sampai dengan periode Januari 2023 telah menembus angka US$2,55 miliar dan menyerap 25.000 tenaga kerja.
Melihat besarnya potensi yang ada dan didukung dengan infrastruktur yang memadai serta insentif fiskal dan nonfiskal, Kendal berpotensi menjadi episentrum ekonomi baru di Jawa Tengah yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi daerah dan nasional.
Forum diskusi yang menjadi rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional 2023 dihadiri oleh para Duta Besar negara sahabat di antaranya Duta Besar Belanda, Polandia, Armenia, Spanyol, Laos, Romania, Perwakilan Taiwan Economic and Trade Office (TETO), dan wartawan media asing maupun nasional.
Baca juga: Bupati Kendal akan Mempromosikan Daerahnya di Ajang Hari Pers Nasional 2023
Dalam paparannya, Dico menjelaskan Kendal memiliki keunggulan geoekonomi karena kawasan tersebut terletak berdekatan dengan Bandara Ahmad Yani, Pelabuhan Tanjung Emas, dan dilewati Tol Trans Jawa, Jalur Pantura, serta Jalur Kereta Api Ganda Jakarta-Semarang-Surabaya. Selain itu, infrastruktur di Kawasan Industri Kendal (KIK) juga terus dikembangkan untuk menunjang tumbuhnya industri dan menarik minat para investor.
“Semoga dalam waktu dekat pengembangan pelabuhan Kendal yang diharapkan untuk menjadi pelabuhan smart logistics serta penunjang penting industri dapat segera diwujudkan, mengingat 70% produk di KIK berorientasi ekspor,” ungkap Dico.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo yang turut hadir dalam forum diskusi ini mengatakan, “Indonesia menjadi tujuan investasi yang menarik bagi perusahaan Singapura. Hal ini terlihat dari investasi yang terus mengalir ke Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah. Saat ini, Singapura merupakan salah satu negara dengan investasi terbesar di Indonesia, namun demikian kegiatan promosi mengenai peluang investasi harus terus dilakukan mengingat Singapura merupakan hub dengan berbagai perusahaan global memiliki kantor perwakilan di Singapura.”
Executive Director KIK Didik Pambudi, yang juga menjadi pembicara, mengatakan, “KIK siap menerima para investor yang ingin merelokasi pabriknya ke Indonesia apalagi KIK telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus yang tentunya memberikan lebih banyak keuntungan kepada para investor berupa pemberian insentif dan fasilitas tax holiday, tax allowance, kepabeanan dan yang terpenting jaminan ketersediaan infrastruktur untuk menunjang kegiatan industri.”
Kawasan Industri Kendal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pada November 2016.
Melalui peraturan Pemerintah (PP) No.85/2019 yang dikeluarkan 18 Desember 2019, KIK resmi ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus dan memiliki area pengembangan seluas 2.200 hektare.
Pemerintah Kabupaten Kendal berkomitmen untuk terus menciptakan iklim yang baik bagi pertumbuhan ekonomi maupun investasi lewat kolaborasi dan sinergitas dengan berbagai pihak, salah satunya melalui program Kendal Investment Talk. (RO/OL-1)