Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebutkan penetrasi layanan TV digital setelah penghentian TV analog (Analog Switch Off) di beberapa daerah di Indonesia tengah menuju kondisi normal di Februari 2023.
"Rata-rata penetrasi digital secara keseluruhan sekitar 81 persen ini menunjukkan masyarakat telah melengkapi siaran TV digital secara mandiri," ujar Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPPI) Kemenkominfo Geryantika.
Pengukuran yang dilakukan pihak swasta ini dilakukan di 11 kota yakni Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Medan, Semarang, Palembang, Makassar, Denpasar, Banjarmasin, dan Surakarta. Terlihat dari komposisi pemulihan kepemirsaan televisi dari kelas sosial, untuk keluarga dengan penghasilan tinggi, menengah, dan rendah terlihat sudah relatif normal.
Baca Juga: Hari Ini Migrasi Siaran Analog ke Digital Tahap II Diberlakukan di 4 Provinsi
Data pengukuran itu mencatat di 11 kota pada saat ASO belum realisasikan terdapat total populasi 58 juta pemirsa siaran TV terestrial, dengan komposisi jumlah pemirsa TV terdiri dari 33 persen berpenghasilan tinggi, 57 persen berpenghasilan menengah, dan 8 persen berpenghasilan rendah.
Kini setelah ASO dilakukan terhitung 1 Februari 2023, sudah ada 51,5 juta pemirsa siaran TV terestrial dengan komposisi terdiri dari 36 persen berpenghasilan tinggi, 56 persen berpenghasilan menengah, dan 8 persen berpenghasilan rendah.
Terdapat selisih jumlah total penonton dari data yang dijelaskan, namun secara persentase kondisi itu berangsur memulih dan menunjukkan masyarakat sudah kembali mendapatkan siaran TV khususnya TV digital.
Hal itu semakin diperkuat dengan kondisi rating di TV-TV swasta yang mulai mendekati kondisi sebelum ASO.
"TV rating (TVR) penonton TV sehari-hari pun sudah relatif normal dan urutan rating TV-TV swasta tidak banyak berubah," ujar Gery.
Meski sudah berangsur pulih, ASO masih belum diterapkan secara nasional karena belum terpenuhinya komitmen pembagianSet-Top-Box (STB) atau konverter siaran TV analog ke siaran TV digital bagi masyarakat miskin.
Gery berharap para penyelenggara multipleksing (MUX) yang bertanggung jawab pada berjalannya siaran TV digital bisa segera memenuhi komitmennya tersebut.
"PR terpenting yang harus dijalankan oleh penyelenggara MUX ialah komitmen STB untuk keluarga miskin yang masih tersisa sekitar 4 juta. Itu harus dituntaskan," tutup Gery. (OL-17)
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Indonesia memiliki sebuah capaian dalam sektor investasi digital, yakni menjadi yang terbesar di ASEAN dengan menduduki peringkat ke-2.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Di era digital saat ini, penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan telah menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan. Salah satunya dalam hal transaksi keuangan.
Melalui platform digital, konsumen dapat mengakses informasi terkait produk, melakukan konsultasi online gratis, serta membeli dengan cepat dan mudah.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
Kominfo Bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber
Kurangi akses media digital atau elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik. Sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika sempat mencanangkan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Layanan Konten empat tahun silam
Menkominfo menegaskan, ‘penyakit kedua’ yang menyertai pandemi Covid-19 itu menimpa pada orang yang tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan dari mana sumbernya.
Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, di mana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.
Digital Talent Scholarship tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan skill di era digital, tetapi sekaligus mempertahankan produktivitas masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved