Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SUASANA ceria tergambar di tengah kesibukan sejumlah perempuan di sebuah rumah milik Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Tunas Muda di Desa Tiwingan Baru, sebuah desa di hulu Waduk Riam Kanan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.
Para ibu warga desa itu tengah sibuk mengemas kopi bubuk kemasan berbagai ukuran sesuai pesanan. Sejak beberapa waktu terakhir kelompok tani yang memiliki usaha UMKM kopi lokal Kopi Aranio ini kebanjiran orderan beragam produk kopi baik dari instansi pemerintah maupun pasar kebutuhan masyarakat.
Mulai dari biji kopi (roasting), kopi bubuk hingga beragam produk berbahan baku kopi seperti lulur, sabun dan lainnya. Meski berada di lokasi terpencil di hulu Waduk Riam Kanan, rumah produksi Kopi Aranio yang menjual kopi lokal jenis robusta ini cukup terkenal di Kalsel.
Arianto, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Tunas Muda, Tiwingan Baru mengatakan dari waktu ke waktu permintaan kopi dan produk turunan kopi terus meningkat. "Saat ini kita mendapatkan pesanan kopi susu baik sachet maupun bentuk cup. Sementara kendala yang kami hadapi adalah produksi kopi lokal sangat terbatas," tuturnya.
Pengembangan dan budi daya kopi lokal ini, kata Arianto, mendapat dukungan Dinas Kehutanan Kalsel. Sementara untuk pasca-panen hingga produksi kopi dan turunannya mendapat dukungan berbagai pihak. Di Desa Tiwingan Baru sendiri diperkirakan ada sekitar 50 hektare kebun kopi yang sebagian besar tanaman era 1980an yang tidak terawat dan oleh masyarakat desa kerap disebut hutan kopi.
Meratus
Komoditas kopi bagi masyarakat petani Kalsel bukanlah sesuatu yang baru karena komoditas ini masuk ke Kalimantan atau tanah Borneo pada zaman penjajahan Belanda. Bahkan di era 1980-an pemerintah melakukan penanaman besar-besaran komoditas kopi dan coklat di kawasan Pegunungan Meratus.
Selain Kopi Aranio, beberapa kopi lokal Kalsel yang populer adalah Kopi Pengaron, Kopi Hatungun, Kopi Tanjung dan Kopi Bati-bati. Karakteristik lahan di Kalsel yang beragam dapat ditanam empat jenis kopi yaitu Liberika, Ekselsa, Robusta dan Arabika yang dikembangkan di kawasan Pegunungan Meratus.
Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Fahrani, saat meninjau kebun kopi rakyat dan rumah produksi Kopi Aranio kemarin mengatakan, pihaknya mendorong agar program penghijauan baik reklamasi maupun rehabilitasi dilakukan dengan tanaman bernilai ekonomis bagi masyarakat.
"Kita ingin agar program penghijauan ini tidak hanya bertujuan untuk pemulihan lingkungan tetapi juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena itu kita mendorong pemerintah baik provinsi lewat gerakan revolusi hijaunya maupun pemkab/pemkot menanam berbagai tanaman bernilai ekonomi salah satunya kopi," ungkapnya.
Desa Tiwingan Baru merupakan salah satu desa di waduk Riam Kanan, Kecamatan Aranio yang juga dikenal sebagai kawasan wisata Hutan Pinus dan Bukit Batas. (N-2)
Jenis kopi ini sering disebut juga sebagai kopi hitam atau kopi pahit, tergantung metode penyajiannya.
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menghadiri Panen Raya Kopi Ijen di Java Coffee Estate usai meninjau Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Sempol,
Dengan konsumsi yang tepat, kopi bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan produktif. Namun, tetap jaga asupan kafein harian agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.
Menhut Raja Juli Antoni bersama Pimpinan Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto melakukan pelepasan ekspor perdana Kopi dari KUPS.
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
Langkah ini diambil Starbucks karena persaingan semakin ketat dan konsumen lebih berhati-hati dalam berbelanja di Tiongkok, pasar terbesar kedua Starbucks setelah AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved