KLOSET jongkok tanpa penyekat di toilet pria lantai 3 gedung Malang Creative Center (MCC), Kota Malang, Jawa Timur, memantik reaksi
masyarakat. Warganet pun heboh gara-gara kakus. Persoalan itu memaksa netizen komen lalu viral di medsos.
Tak pelak, warganet melontarkan beragam komentar. Viral soal kakus mencuat saat Festival Mbois 7 yang berlangsung meriah sepekan lalu. Saat itu, ribuan pengunjung memadati MCC. Mereka menggunakan toilet yang tidak sebagaimana biasa di fasilitas publik.
Pengunjung keheranan, terbayang jongkok saat buang air besar dilihat orang di gedung mewah tempat berkumpulnya ekosistem ekonomi kreatif
(ekraf) senilai Rp96,397 miliar. Proyek prestisius itu dari APBD Kota Malang dibangun sejak 2021 selesai Juli 2022.
Hanya toilet di lantai 3 dari 8 lantai, sepertinya sengaja didesain ganjil. Sebab, kakus di lantai lainnya tertutup penyekat. Lantai 3 akan
difungsikan untuk kafe, kantin, open public space dan coworking space. Decak kagum pun merasuki pengguna toilet itu, setidaknya sejenak
berpikir lalu menilai apa maksudnya.
Di lantai 3 MCC ada 2 toilet umum sisi utara dan selatan. Di toilet sebelah utara, kloset jongkok tanpa penutup lengkap dengan 2 shower atau pancuran. Posisinya bersandingan dengan kloset duduk berpenyekat. Tepat di depan atau arah selatan kedua kloset itu, ada 5 urinal.
Adapun toilet sisi selatan selain memisahkan kakus pria dan perempuan juga ada toilet khusus penyandang disabilitas yang berhadapan langsung dengan sebuah ruangan yang ditempeli penanda laktasi.
Di tempat itu, kloset jongkok terbuka tanpa pancuran. Posisinya bersandingan dengan kloset duduk berpenutup, sama seperti kakus di sisi
utara. Bedanya dengan kakus di sisi utara, yakni 5 urinal berada di sebelah kloset duduk atau arah barat.
Sampai Jumat (16/12) sore, kakus itu tetap dibiarkan terbuka kendati gedung sudah difungsikan untuk pameran produk UMKM dan ekraf.
Setelah toilet itu viral, pejabat di Pemkot Malang beruntun memberikan jawaban. Semula kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang Dandung Djulharjanto, lalu Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kota Malang Eko Syah menyusul Asisten Perekonomian Pemkot Malang Diah Ayu Kusumadewi.
baca juga: Gili Trawangan Siap Sambut Wisatawan untuk Libur Akhir Tahun
Belakangan Wali Kota Sutiaji turut mengklarifikasi bahwa toilet tidak masuk dalam pagu anggaran lantaran rencananya untuk hotel kapsul di
lantai 3-4. "Toilet tidak masuk dalam pagu anggaran. Rencananya lanyai 3 dan 4 itu untuk hotel kapsul," ungkap Sutiaji, kemarin.
Selanjutnya, Asisten Perekonomian Pemkot Malang Diah Ayu Kusumadewi menambahkan bilik pembatas pada toilet di lantai 3 memang belum
terpasang.
"Hal itu karena adanya pengalihan item di kamar mandi untuk tambah daya, pompa transfer dan ground water tank. Nantinya, pengelola
gedung segera melengkapi kekurangan kubikal atau penyekat di toilet yang dimaksud," kata Diah Ayu.
Dalam konteks viralnya toilet, Diah mengapresiasi perhatian masyarakat pada pembangunan sekaligus sebagai evaluasi.
Lantas bagaimana difinisi dan standar perancangan toilet, publik bisa membaca Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.(N-1)