Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

RSUD Provinsi NTB Lakukan Operasi Bedah Jantung Terbuka Pertama

M Iqbal Al Machmudi
16/12/2022 15:22
RSUD Provinsi NTB Lakukan Operasi Bedah Jantung Terbuka Pertama
Ilustrasi persiapan operasi(ANTARA)

TIM Pengampu Rumah Sakit Jejaring Kardiovaskular Nasional Dr. dr. Hananto Andriantoro menjelaskan kondisi pasien pertama yang melakukan bedah jantung terbuka di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah selesai operasi dan masih dirawat di ICU, operasi dilakukan pada pukul 07.00 WITA.

Metode bedah jantung terbuka adalah menggunakan alat jantung paru (Cardiopulmonary bypass machine/ekstracorporal) untuk membuka ruang jantung, sehingga memperlancar operasi. Nantinya jantung akan diistirahatkan beberapa menit dengan dibuat tidak berdenyut.

NTB terdiri dari 8 kabupaten dan 2 kota dengan penduduk 5,2 juta orang sehingga Provinsi NTB ini menjadi target operasi bedah jantung terbuka. Menurut Riskesdas Kemenkes ada 1,5% dari 5,2 juta penduduk menderita penyakit jantung koroner.

"Tindakan intervensi dari RSUD Provinsi NTB sudah mendekati 1.000 pasien dalam setahun dan sudah selayaknya rumah sakit RSUD provinsi sampai tingkat utama yaitu tindakan bedah jantung terbuka," kata Hananto dalam Press Conference: Operasi Bedah Jantung Terbuka Pertama di Provinsi Nusa Tenggara Barat secara daring, Jumat (16/12).

Semua persiapan peralatan dan SDM sudah terpenuhi sehingga RSUD Provinsi NTB bisa melakukan operasi bedah jantung terbuka hari ini. Bahkan besok akan dilakukan operasi serupa.

"Di NTB akan berdayakan 8 kabupaten untuk menjadi strata madya. Terdapat sedikit permasalahan adalah membina rumah sakit di Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, yang masih tipe C untuk segera dikembangkan menjadi tipe B," ungkapnya.

"Kami akan kembangkan di Bima satu cath lab (Laboratorium kateterisasi) dan Sumbawa Barat. Ke depannya diperkirakan sudah menutupi 80% masyarakat NTB yang terkena kegawatan kardiovaskular," imbuhnya.

Baca juga: Kerja sama RS Harapan Kita, RSUD Ulin Bakal Bedah Jantung Mandiri

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan penyakit kardiovaskuler, kanker, stroke, ginjal setiap tahun meningkat dan menjadikan penyakit tertinggi penyebab kematian di Indonesia terutama pada usia produktif.

"Pada 2018, prevalensi penyakit jantung mencapai 1,5% sehingga 15 dari 1.000 orang menderita penyakit jantung," ujarnya.

Gaya hidup, merokok, dan pola makan menyebabkan penyakit jantung koroner yang dilaporkan 50% penderita mengalami jantung mendadak hingga kematian.

"Penting bagi provinsi memiliki pusat pelayanan jantung terpadu sehingga bisa melayani penyakit jantung termasuk pelayanan bedah jantung. Ini adalah kado terindah bagi NTB," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya