Senin 05 Desember 2022, 16:20 WIB

Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Terjang Desa Terdampak Erupsi

Bagus Suryo | Nusantara
Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Terjang Desa Terdampak Erupsi

ANTARA/Umarul Faruq
Polisi memberi imbauan tentang bahaya erupsi Gunung Semeru kepada warga Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Lumajang, Senin (5/12).

 

BANJIR lahar dingin Gunung Semeru meluncur deras membawa material vulkanis awan panas guguran (APG) mengakibatkan letusan sekunder.

"Pukul 11.00-12.00 WIB terjadi APG. Sekarang hujan, banjir lahar membawa tumpukan APG kemarin yang berbahaya menimbulkan letusan sekunder," tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, di Lumajang, Senin (5/12).

Kondisi terkini, erupsi dan APG masih tinggi. Adapun pengungsi bertambah menjadi 2.489 jiwa dari semula 1.981 jiwa.

Menurut Patria, banjir lahar dingin berbahaya karena mengarah ke Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Banjir itu berpotensi memperparah daerah terdampak APG terutama di 8 desa tersebar di Kecamatan Pronojiwo, Rowokangkung, dan Candipuro.

APG berupa tumpukan material di ujung lidah lava atau Kawah Jonggring Seloko terbawa hujan meluncur ke bawah.

Karena itu, masyarakat dilarang beraktivitas di radius 13 km dari puncak Semeru terutama sektor tenggara atau Besuk Kabokan. Termasuk tidak beraktivitas sejauh 500 meter dari tepi sungai atau sepadan lantaran perluasan awan panas bisa sejauh 17 km.

Sejak erupsi kemarin, luncuran APG sejauh 19 km sampai Jembatan Gladak Perak.

"Ada dua jembatan yang tertimbun material vulkanis di Kajarkuning. Kita belum membersihkan lokasi. Rumah yang rusak tidak ada. Kerusakan rumah itu bekas erupsi 2021. Juga tidak ada dusun yang terisolasi,"  ungkapnya.


Baca juga: Semeru Naik Level, Warga Diminta Bertahan di Pengungsian


Gunung Semeru yang berstatus awas memaksa warga mengungsi. Namun, ada saja warga yang pulang ke rumah mereka untuk menyelamatkan barang berharga dan hewan ternak. Saat ini, petugas terus mengimbau masyarakat agar tetap berada di pengungsian.

"Kita minta kesadaran masyarakat, meskipun aktivitas Gunung Semeru fluktuatif, sekarang berstatus awas. Radius 19 km steril, tidak ada aktivitas. Masyarakat agar tetap berada di titik kumpul, pengungsian, dan tempat evakuasi," katanya.

Sejauh ini, petugas gabungan terus melakukan penyisiran untuk mensterilkan zona merah meliputi 7 dusun di Desa Sumberwuluh dan
Supiturang. Pasalnya, warga mulai meninggalkan pengungsian.

"Kita melakukan penyisiran lagi sampai sore," ujarnya.

Selain penyisiran zona merah, pihaknya fokus penanganan pengungsi.

"Pengungsi 2.489 jiwa sampai pukul 18.00 WIB kemarin," imbuhnya.

Sementara itu, Sunar, Kepala Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, mengatakan warga pulang ke rumah mereka, lalu saat APG langsung balik ke pengungsian.

"Warga pulang karena belum semua mendapatkan huntara pascaerupsi 2021," ucapnya.

Penyintas erupsi 2021 warga Dusun Kebondeli sebanyak 420 keluarga, akan tetapi yang menerima huntara baru 187 keluarga. Warga lainnya masih menempati rumah di zona merah.

Keadaan saat ini, Gunung Semeru masih meletuskan APG. Akses jalan Lumajang-Malang di Gladak Perak terputus, jalan di Curah Kobokan
tertimbun material vulkanis. (OL-16)

 

Baca Juga

MI/Rudi

Kabut Asap, Masyarakat Pekanbaru Disarankan Hindari Aktivitas di Luar Rumah

👤Rudi Kurniawan 🕔Senin 02 Oktober 2023, 12:10 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengimbau masyarakat menghindari aktivitas di luar rumah dan menggunakan...
MI/MITHA MEINANSI

1.747 Personel Gabungan Disiagakan di Sulteng Jelang Kunjungan Kerja Wapres

👤Mitha Meinansi 🕔Senin 02 Oktober 2023, 11:56 WIB
Wapres nantinya akan memberi bantuan peralatan pertanian kepada para...
Ist

Petani Deli Serdang Tuai Produktivitas Pertanian dari Penerapan Demplot CSA 

👤Media Indonesia 🕔Senin 02 Oktober 2023, 10:52 WIB
Produksi September 2023 meningkat 800 kg/ha dari hasil panen musim tanam April - September 2022 [Asep] 7,2 ton/ha, dengan jumlah anakan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya