Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BNPB: 1.000 KK Terdampak Banjir di Majene

Mediaindonesia.com
28/10/2022 19:09
BNPB: 1.000 KK Terdampak Banjir di Majene
Ilustrasi(DOK.MI)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dari data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), 1.000 kepala keluarga (KK) di tiga kecamatan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terdampak banjir.
 
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (27/10), menyebut hujan deras melanda wilayah tersebut pada Kamis (27/10) selama enam jam, mengakibatkan Sungai Saleppa meluap hingga ke permukiman warga di Kecamatan Banggae, Kecamatan Banggae Timur, dan Kecamatan Pemboangan.
 
"Data sementara yang berhasil dihimpun, sebanyak 1.000 kepala keluarga dan 1.000 unit rumah warga terdampak banjir dengan ketinggian muka air bervariasi antara 20-80 sentimeter," ujar Abdul.
 
Abdul mengatakan banjir tersebut memaksa sebagian warga terdampak memilih mengungsi ke tempat kerabat yang lebih aman.
 
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene dan tim gabungan hingga kini masih melakukan penanganan bencana, antara lain melakukan pemantauan kondisi banjir, mengevakuasi warga terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna melakukan penanganan lebih lanjut.


Baca juga: Manajemen Data Percepat Intervensi Stunting di Kabupaten Pinrang, Sulsel

 
Merujuk prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca pada Jumat berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada wilayah Kabupaten Majene, Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Mamuju.
 
Sementara itu, untuk Sabtu (29/10), prakiraan cuaca di wilayah Sulawesi Barat didominasi cerah berawan hingga hujan ringan.
 
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan khususnya yang berada di wilayah rawan bencana, seperti masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai.
 
Masyarakat di sekitar lereng dan dataran rendah, jika terjadi hujan lebih dari satu jam, kemudian jarak pandang 50 meter tidak terlihat, segera keluar rumah, tinggalkan tempat dan cari lokasi aman dan lebih tinggi. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya