Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
TEMPAT evakuasi sementara (tesa) BPBD Kota Sukabumi, Jawa Barat, saat ini menampung pengungsi sebanyak 17 jiwa. Mereka yang ditampung karena tempat tinggalnya rusak akibat bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardhani, menuturkan 17 jiwa penghuni Tesa berasal dari enam kepala keluarga (KK). Masing-masing KK merupakan korban bencana yang berbeda-beda. "Jadi, sampai saat ini ada 6 KK atau 17 jiwa yang menghuni Tesa BPBD Kota Sukabumi," kata Imran, Sabtu (22/10).
Dari 6 KK tersebut, kata Imran, rinciannya berasal dari Kelurahan Dayeuhluhur Kecamatan Warudoyong yang menjadi korban kebakaran. Terdapat 2 KK atau lima jiwa yang terdampak kebakaran.
"Mereka terdiri dari 2 orang lanjut usia, 2 orang dewasa, dan 1 orang balita. Dua orang berjenis kelamin laki-laki dan 3 orang perempuan," jelasnya.
Sedangkan dari Kelurahan/Kecamatan Lembursitu yang merupakan korban bencana tanah longsor terdapat 1 KK terdiri dari 4 jiwa. Mereka terdiri dari 2 orang dewasa dan 2 orang anak-anak. "Mereka dua orang laki-laki dan dua orang perempuan," sebutnya.
Sementara dari Kelurahan Nanggeleng Kecamatan Citamiang, terdapat 3 KK yang terdiri dari 8 jiwa. Mereka merupakan korban bencana tanah longsor. "Dari delapan jiwa itu sebanyak dua orang lansia, empat orang dewasa, dua orang anak-anak, dan 1 orang balita," bebernya.
Untuk memastikan kondisi kesehatan para pengungsi di tempat evakuasi sementara, BPBD Kota Sukabumi mengundang tim medis Dinas Kesehatan. Para pengungsi diperiksa kondisi kesehatannya mengingat akhir-akhir ini cuaca relatif cukup ekstrem yang berpotensi terhadap ancaman gangguan kesehatan.
"Hasil pemeriksaan, ada satu orang lansia mengalami gejala batuk. Kemudian satu orang dewasa yang sedang hamil 8 bulan. Kondisinya sejauh ini sehat. Para pengungsi diberiobat-obatan dan vitamin oleh tim medis Dinas Kesehatan Kota Sukabumi," pungkasnya. (OL-15)
Bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, masyarakat di wilayah itu diberikan sumbangan perahu berikut alat keselamatannya.
Ayep Zaki menegaskan peningkatan PAD bertujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
PWI tak hanya sekadar organisasi profesi wartawan yang tugasnya hanya menjalankan kejurnalistikan.
Masyarakat Kota Sukabumi kini mendapatkan akses lebih mudah terhadap sembako berkualitas dengan harga yang wajar.
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Di Sukabumi, Jawa Barat, ditargetkan dibangun 10 ribu unit rumah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved