Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tingginya Prevalensi Stunting Di Madina Jadi Perhatian Gubernur Sumut

Yoseph Pencawan
14/10/2022 21:42
Tingginya Prevalensi Stunting Di Madina Jadi Perhatian Gubernur Sumut
Gubernur Sumur Edy Rahmayadi(DOK MI)

GUBERNUR Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyoroti tingginya kasus stunting di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Hal itu terungkap saat Edy melakukan pertemuan dengan Camat, Lurah, Kepala Desa dan Mahasiswa, di Panyabungan, Mandailing Natal, Kamis (13/10).

"Ada yang salah kalau kita lihat ini. Tanah yang subur, wilayah yang luas, tapi stunting di sini yang tertinggi," ujarnya.

Menurut data Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Sumut maaih berada pada angka 25,8%. Angka prevalensi itu menempatkan Sumut di peringkat lima provinsi dengan jumlah balita stunting atau kerdil terbanyak setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten.

Dari survei tersebut diketahui, terdapat 47,7% anak usia di bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Mandailing Natal mengalami stunting. Artinya, hampir separuh balita di kabupaten tersebut mengalami gangguan pertumbuhan dan persentase itu adalah yang terburuk di Sumut.

Gubernur Sumut berharap ada evaluasi yang lebih jauh terhadap kondisi ini. Dia melihat salah satu faktor penyebabnya adalah luas daerah dan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki tidak sebanding dengan pendapatan masyarakat.

Mandailing Natal adalah kabupaten yang sangat subur dan air sungai mengalir dengan jernih hampir di setiap desa. Namun pendapatan masyarakat Mandailing Natal masih rendah sehingga memicu tingginya angka stunting. "Kita harus segera menemukan solusi dari permasalahan ini," tegas Edy.

Gubernur mengajak semua pihak bekerja sama mengentaskan masalah ini, terutama para kepala dinas sebagai pihak yang mengelola anggaran. Terlebih, dari data Kementerian Keuangan pada penilaian Dana Insentif Daerah (DID) Kabupaten Madina, tidak satupun kategori penilaian kinerja yang sesuai target dan mendapat bonus dari pemerintah pusat.

Bupati Madina Muhammad Jafar Suhaimin Nasution mengaku masih mencari solusi atas permasalahan stunting di daerahnya. Kendati demikian, pemkab sudah fokus pada pembenahan sarana dan prasarana serta edukasi sanitasi masyarakat untuk menekan peningkatan prevalensi stunting. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya