Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Sang Ibu Saban Subuh Menangis di Pusara Abian

Bagus Suryo
05/10/2022 20:05
Sang Ibu Saban Subuh Menangis di Pusara Abian
Musbiantoro, warga Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, menunjukkan foto mendiang Abian Hasiq Rifki di RSSA Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10).(MI/Bagus S)

KABAR duka itu datang saat subuh sontak mengagetkan keluarga, Minggu (2/10). Musbiantoro berkata dengan terbata-bata. Kabar kematian Abian Hasiq Rifki membuat syok sang ibu yang akan salat subuh.

Sebelumnya, sang anak berpamitan untuk kuliah di Fakultas Teknik Universitas Islam (Unisma) Malang. Namun, ia justru menjadi korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan saat Arema FC menelan kekalahan dari seterunya Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10) malam.

"Ibu sampai sekarang masih syok," tegas Musbiantoro sembari sesekali melihat dan mengusap foto sang anak.

Siang itu, ia menerima santunan dari Presiden Joko Widodo di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10). Bapak tiga anak ini disalami Presiden bersama keluarga korban lainnya.

Sampai acara selesai, ia tak beranjak dari tempat duduk. Matanya menerawang sambil memegang erat pigura dengan foto mendiang sang anak. Matanya berkaca-kaca, mulutnya tercekat memendam kesedihan.

"Saya melihat jenazah anak saya kondisinya tidak ada memar dan luka. Masih memakai sepatu, hanya pakai kaos. Tapi, jaket, HP, dan dompetnya sudah hilang," ucapnya.

Ia masih belum bisa menerima keadaan ini, lantas mengungkapkan perasaan agar kasus tragedi Kanjuruhan diusut tuntas secepatnya.

"Saya tidak terima, usut tuntas. Itu nyawa manusia. saya minta keadilan," imbuh Musbiantoro.

Menurutnya, Abian merupakan sosok anak yang berbakti kepada orangtua. Mendiang berpamitan untuk kuliah dan lagi senang-senangnya menjadi mahasiswa baru tahun ini. Pamitan itulah hari terakhir kebersamaan Abian dengan keluarga.

"Kematian itu ada waktunya, tapi sebagai orangtua, saya teringat terus peristiwa ini."

Musbiantoro tampak berupaya keras menahan haru, lalu tangisnya pun pecah.

"Ibunya Abian, setiap pagi setelah salat subuh, minta diantar ke makam Abian. Ibu menangis di makam setiap hari," kata Musbiantoro tak kuasa menahan tangis.

Abian dimakamkan tak jauh dari tempat tinggal keluarga di Dusun Krajan, Kelurahan Kandangjati Kulon, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Tragedi Kanjuruhan telah meninggalkan kesedihan mendalam dan trauma bagi keluarga Musbiantoro dan 130 korban jiwa lainnya. (OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik