Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SEORANG ibu warga Sragen, Suwarni, 67, tega membunuh Suprianto, 46, yang tak lain darah dagingnya sendiri. Pelaku mengaku sudah tidak kuat lagi menahan malu atas kelakuan anaknya yang sering mencuri di lingkungan desa dan ulah korban yang kasar pada orangtua.
Kejadian sadis dan berdarah itu dilakukan tersangka pada Selasa (4/10) dini hari saat korban masih terlelap. Pembunuhan di Dukuh Tlobongan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, itu dilakukan Suwarni dengan menggunakan batu cor-coran serta cangkul, yang diarahkan ke bagian kepala Suprianto.
"Tersangka timbul niat melakukan pembunuhan, setelah melihat korban tidur di teras. Ia mengambil batu cor-coran seberat sekitar 5 kg, kemudian menjatuhkan ke bagian kepala korban, sambil mengucapkan kata kata selamat jalan le, selamat jalan le," papar Wakapolres Sragen Komisaris Iskandar, dalam penjelasan kepada para wartawan, Selasa.
Iskandar mengatakan, tersangka Suwarni rupanya masih belum puas dengan hanya menumbukkan batu ke kepala korban sebanyak 8 kali. Tersangka lalu mengambil cangkul yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) dan memukulkan beberapa kali ke kepala korban hingga cangkulnya lepas.
Usai membunuh Suprianto, tersangka menelepon anak perempuannya di Jakarta untuk menghubungi saudaranya yang dekat rumah agar datang untuk dimintai bantuan. Yang datang kemudian adalah Harni dan Somad.
Keduanya terkejut ketika datang ke rumah tersangka mendapati Suprianto sudah meninggal dunia dan ditutupi dengan tikar. Mereka berdua ketakutan dan menolak ketika diminta untuk membantu membuang jasad korban ke sungai di belakang rumah.
Bahkan kemudian mereka cepat pamit keluar, dan menceritakan kepada para tetangga terkait kasus pembunuhan itu. Banyak warga berbondong datang ke TKP serta melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Tersangka yang merupakan petani kini telah ditahan dan memberikan keterangan terkait aksi pembunuhan terhadap anak kandungnya. Ia dalam kondisi stres usai memberikan keterangan tentang aksi sadis yang dilakukan terhadap anak kandungnya itu.
"Tersangka menyesali telah membunuh anaknya. Namun dalam pemeriksaan kita melihat tidak ada perencanaan. Karena itu kita jerat Pasal 338 KUHP atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun," tegas Wakapolres Sragen.
Selain memeriksa tersangka, penyidik telah memeriksa tiga orang saksi. (OL-16)
Pertamina menambah pasokan tabung gas LPG 3 kilogram sebanyak 23.520 tabung ke Sragen, Jawa Tengah, untuk mengatasi kelangkaan gas LPG di wilayah itu.
Pelaku UMKM serta ibu rumah tangga di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, beberapa hari terakhir kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kilogram (kg) di pengecer dan pangkalan.
Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga.
Sembilan kepala keluarga warga Dusun Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo yang menjadi korban bencana tanah longsor pada 24 Maret silam, menerima bantuan rumah sewa.
Pemanfaatan situs arkeologi harus benar-benar mengacu pada kelestarian situs tersebut. Jangan kemudian ada kegiatan di luar kemanfaatan dibiarkan.
Terkait kekeringan ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen sudah memulai memasok air bersih di sejumlah desa di Kecamatan Gesi, Tangen dan Jenar dalam sebulan terakhir.
Tercatat,di Purbalingga, Jawa Tengah, sebanyak 8.691 anak pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, hingga pendidikan kesetaraan belum atau tidak lagi melanjutkan sekolah
Hingga Minggu (17/8) malam, kebakaran yang terjadi di sebuah sumur minyak rakyat di di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora yang terbakar sejak siang belum dapat dipadamkan.
WAKIL Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menjadi inspektur upacara (irup) pada pelaksanaan upacara HUT ke-80 RI, Minggu (17/8) lantaran Bupati Sudewo sakit
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier berkunjung ke Yogyakarta, Magelang, dan Semarang di Jawa Tengah pada 11-13 Agustus 2025.
Polres Pati, Jawa Tengah, menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial terkait meninggalnya dua polisi akibat demo di Pati merupakan hoaks, atau tidak benar
AKSI unjuk rasa di Alun - Alun Pati, Rabu pagi (13/8), mulai berlangsung.Masyarakat sudah hadir untuk menyampaikan aspirasi, kepolisian memberi pengamanan dan pendekatan humanis
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved