Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEORANG ibu warga Sragen, Suwarni, 67, tega membunuh Suprianto, 46, yang tak lain darah dagingnya sendiri. Pelaku mengaku sudah tidak kuat lagi menahan malu atas kelakuan anaknya yang sering mencuri di lingkungan desa dan ulah korban yang kasar pada orangtua.
Kejadian sadis dan berdarah itu dilakukan tersangka pada Selasa (4/10) dini hari saat korban masih terlelap. Pembunuhan di Dukuh Tlobongan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, itu dilakukan Suwarni dengan menggunakan batu cor-coran serta cangkul, yang diarahkan ke bagian kepala Suprianto.
"Tersangka timbul niat melakukan pembunuhan, setelah melihat korban tidur di teras. Ia mengambil batu cor-coran seberat sekitar 5 kg, kemudian menjatuhkan ke bagian kepala korban, sambil mengucapkan kata kata selamat jalan le, selamat jalan le," papar Wakapolres Sragen Komisaris Iskandar, dalam penjelasan kepada para wartawan, Selasa.
Iskandar mengatakan, tersangka Suwarni rupanya masih belum puas dengan hanya menumbukkan batu ke kepala korban sebanyak 8 kali. Tersangka lalu mengambil cangkul yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) dan memukulkan beberapa kali ke kepala korban hingga cangkulnya lepas.
Usai membunuh Suprianto, tersangka menelepon anak perempuannya di Jakarta untuk menghubungi saudaranya yang dekat rumah agar datang untuk dimintai bantuan. Yang datang kemudian adalah Harni dan Somad.
Keduanya terkejut ketika datang ke rumah tersangka mendapati Suprianto sudah meninggal dunia dan ditutupi dengan tikar. Mereka berdua ketakutan dan menolak ketika diminta untuk membantu membuang jasad korban ke sungai di belakang rumah.
Bahkan kemudian mereka cepat pamit keluar, dan menceritakan kepada para tetangga terkait kasus pembunuhan itu. Banyak warga berbondong datang ke TKP serta melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Tersangka yang merupakan petani kini telah ditahan dan memberikan keterangan terkait aksi pembunuhan terhadap anak kandungnya. Ia dalam kondisi stres usai memberikan keterangan tentang aksi sadis yang dilakukan terhadap anak kandungnya itu.
"Tersangka menyesali telah membunuh anaknya. Namun dalam pemeriksaan kita melihat tidak ada perencanaan. Karena itu kita jerat Pasal 338 KUHP atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun," tegas Wakapolres Sragen.
Selain memeriksa tersangka, penyidik telah memeriksa tiga orang saksi. (OL-16)
PT Indra Karya memberikan bantuan pendidikan dan kebudayaan berupa wayang dan keroncong wayang (Congyang) kepada warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
SangiRun Night Trail pertama kali digelar pada 2021 sebagai upaya pengembangan dan pemanfaatan Situs Manusia Purba Sangiran yang telah diakui oleh UNESCO pada 1996.
Pemanfaatan situs arkeologi harus benar-benar mengacu pada kelestarian situs tersebut. Jangan kemudian ada kegiatan di luar kemanfaatan dibiarkan.
Saat ini banyak turnamen internasional yang dibatalkan akibat covid-19.
Di hadapan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Luluk berharap bantuan ratusan alsintan ini bisa lebih meningkatkan hasil pertanian di Sragen,
Regal Springs Indonesia memberikan bantuan 30 karamba jaring apung senilai sekitar Rp225 juta untuk nelayan di Kabupaten Sragen sebagai bagian program ketahanan pangan.
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
pakaian adat Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai jenis pakaian dan aksesoris, sering digunakan dalam upacara resmi dan mengandung filosofi mendalam
Di Jawa Tengah terdapat banyak makanan khas yang selalu menjadi favorit wisatawan. Bahkan, makanan khas Jawa Tengah ini juga sudah banyak di jual di luar wilayahnya.
Letak geografis yang beragam menjadi salah satu penentu keragaman bahan pangan yang lantas dioleh menjadi panganan khas wilayah setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved