Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KAPOLDA Riau Irjen Muhammad Iqbal mengimbau agar para Bhabinkamtibmas Riau cerdas dan berkompetensi di bidang digital untuk melindungi dan mengayomi masyarakat di era industri 4.0.
"Kita sebagai penjamin keamanan, pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus pelindung, pelayan, dan pengayom masyarakat, sangat penting sekali mempunyai kompetensi literasi digital. Karena cyberspace, ruang digital itu sangat besar dan tanpa batas," kata Muhammad Iqbal saat membuka pelatihan bertema "Bhabinkamtibmas Cakap Digital" dalam rangkaian kegiatan Apel Bersama Bhabinkamtibmas Jajaran Polda Riau, kemarin.
Pelatihan itu merupakan kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Relawan TIK Provinsi Riau dan Polda Riau, dan diikuti oleh 1.018 personel Bhabinkamtibmas Provinsi Riau.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto turut menghadiri kegiatan secara virtual menyampaikan bahwa pentingnya memahami Empat Pilar Literasi Digital, yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Budaya Digital dan Etika Digital.
Empat pilar itu menjadi materi utama yang disampaikan kepada para anggota Bhabinkamtibmas Polda Riau. Tujuannya untuk mengenal dan mengadopsi teknologi digital itu dalam menunjang tugas pokoknya sehari-hari dalam membina masyarakat, mendeteksi dini berbagai kemungkinan atau pun suasana yang ada di masyarakat.
"Kemudian melakukan mediasi agar tercipta kondisi yang kondusif di dalam masyarakat," ucap Bonifasius.
Dalam pelatihan ini, para Bhabinkamtibmas memperoleh edukasi mengenai bahaya dan cara menghadapi hoaks, menjaga privasi data, dan wawasan kebangsaan dalam dunia digital.
Materi mengenai hoaks disampaikan oleh Widuri, Deputy Director ICT Watch sebagai narasumber. Dalam materinya, Widuri mengingatkan agar masyarakat tidak langsung percaya dengan informasi yang diterima sebelum mengetahui kebenarannya.
"Kita cari tahu dulu ya. Kalau benar, boleh disebarluaskan. Tapi kalau dirasa tidak benar, lebih baik berhenti di diri kita," ujar Widuri.
baca juga: Masyarakat Bali Harus Jeli Pilah Informasi Agar Kebal Hoaks
Nara sumber lainnya Donny Budi Utoyo, Tenaga Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Bidang Tata Kelola dan Budaya Digital, menyampaikan tentang potensi pencurian data melalui situs atau aplikasi palsu yang mengaku resmi.
"Kuncinya, jangan sembarangan install aplikasi yang nggak jelas. Kedua, jangan buka sembarangan website atau situs. Kita mungkin paham tapi masyarakat belum begitu paham. Wah ada tawaran menarik ini,’ lalu di klik, langsung dibuka. Itu datanya bisa dicuri," jelas Donny.
Fajar Eri Dianto, Ketua Umum Relawan TIK turut mengisi sesi pelatihan bagaimana menjaga jati diri sebagai bangsa Indonesia ketika
berhadapan dengan dunia digital yang tidak mengenal batas wilayah. (N-1)
Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau, bukan sekadar perlombaan dayung tradisional, melainkan festival budaya yang sarat makna sejarah, persatuan, dan ketangguhan.
Istilah "aura farming" tengah viral di media sosial, memicu perbincangan setelah video tarian Pacu Jalur ramai disebut memancarkan energi positif dan pesona kuat.
SATUAN Tugas (Satgas) Penanggulangan Perambahan Hutan (PPH) Polda Riau dan Polres jajaran menangani 17 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan luas 68 hektare di 2025.
DUA tersangka kasus perambahan hutan seluas 143 hektare di Rokan Hulu Riau ditangkap.
PROSES pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 30 hektare (Ha) di lahan gambut Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, terus berlanjut.
Isi dari ikrar yang dibacakan 34 orang tersebut, diawali dengan membacakan “Deklarasi Anshor Daulah Riau”.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved