Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
NELAYAN asal Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta mengeluhkan biaya operasional melaut yang pascapenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga jual hasil tangkapan ikan nelayan kepada pengepul yang masih stabil.
Nur Ahmad seorang nelayan tangkap di Pantai Congot mengatakan, saat ini biaya pengeluaran untuk sekali melaut mencapai Rp250 ribu. Jumlah itu digunakan untuk membeli pertalite sebagai bahan bakar perahu dan keperluan lain.
"Naik signifikan dari sebelumnya yang hanya membutuhkan uang Rp100 ribu untuk sekali melaut," ujarnya pada Jumat (23/9/2022).
Ia menjelaskan, selain harga biaya operasional yang naik hingga 100%, terkadang nelayan sulit mendapatkan BBM di SPBU.
Menurutnya, nelayan banyak mengeluh selain karena penaikan BBM juga karena nelayan tidak bisa menaikkan harga jual ikan sebab menggunakan sistem pasar lelang, di mana harga ditentukan oleh pengepul. "Jika pun ada kenaikan harga tidak terlalu signifikan paling Rp1.000/kg," jelasnya.
Ia pun mengaku sempat menaikkan harga ikan meski tidak signifikan yakni Rp2.000/kg. Namun, hal ini mendapat protes dari pengepul ikan lainnya. Adapun ikan yang didapat nelayan di Pantai Congot ini dikirim ke wilayah tetangga seperti Kebumen, Gunung Kidul, Cilacap hingga Jakarta. (Mhd/A-3)
Kerja sama ini merupakan komitmen JNE untuk terus bermanfaat bagi masyarakat luas
Kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Batu Hiu itu menimpa tiga nelayan. Satu nelayan bisa diselamatkan,
Upacara adat itu merupakan bentuk rasa syukur para nelayan di Desa Ciwaru atas hasil tangkapan ikan. Acaranya rutin digelar setiap tahun.
Terjebaknya ke 75 nelayan itu akibat terjangan gelombang tinggi yang memutus jembatan terbuat dari bambu, pada Rabu (16/10)
Kegiatan mencari ikan dilaut tetap dilakukan meski kondisi cuaca saat ini sangat tidak bersahabat dan mengancam jiwa.
Di tengah laut cuaca bisa cepat berubah atau yang awalnya cerah tiba-tiba turun hujan deras disertai angin kencang dan petir, sehingga membahayakan keselamatan nelayan.
Pengecekan tersebut dilakukan untuk antisipasi kecurangan dan kelangkaan BBM di jalur mudik lebaran
Adjie menilai meski di beberapa ruas jalan ditemui kemacetan cukup panjang, untuk layanan BBM di SPBU rest area dan SPBU lainnya tidak terlihat antrean panjang.
Sopir mengalami kepanikan saat melihat beberapa mobil di depannya karena dirinya tengah membawa muatan BBM jenis Pertalite 24 ribu liter.
Kebakaran mobil tanki berisi BBM tersebut sangat membahayakan bagi kendaran yang melintas apabila tidak cepet ditutup lalu lintas.
DPRD DKI Jakarta mendesak agam warga Plumpang bisa direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Kebakaran Depo atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, terjadi di pipa penyalur BBM yang berada dalam tanah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved