Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEBANYAK 14 daerah di Jawa Tengah rawan bencana longsor jelang musim penghujan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga dan seluruh instansi terkait siaga.
"Hanya ada satu jalan menghadapi ancaman bencana, kepada warga diminta waspada dan seluruh instalasi terkait siaga," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (21/9).
Memasuki musim penghujan ini, jelas Ganjar, beberapa daerah di Jawa Tengah rawan bencana longsor, terutama di wilayah perbukitan sehingga kewaspadaan tinggi diperlukan terutama untuk warga yang tinggal di daerah rawan bencana tersebut.
Tidak hanya rawan longsor di perbukitan, lanjut Ganjar, pada daerah rendah terutama di wilayah daerah aliran sungai (DAS) juga tetap harus mewaspadai bencana banjir dan selalu mengontrol tanggul sungai agar segera diatasi sedini mungkin jika ditemukan keretakan.
"Sudah memasuki perubahan musim, kesiangan harus dilakukan, dari mulai sarana prasarana, bantuan dibutuhkan hingga sumber daya manusianya," kata Ganjar.
Kepala Bidang (Kabid) Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Jateng Heru Sugiharto mengatakan 14 daerah di JawaTengah rawan bencana tanah bergerak dan longsor, harus melakukan mitigasi bencana menghadapi musim penghujan tahun ini.
Daerah rawan bencana tersebut, lanjut Heru, yaitu Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Magelang, Temanggung, Blora, Jepara, Tegal dan Kota Semarang.
Mengantisipasi ancaman bencana tersebut, ungkap Heru, Dinas ESDM Jateng telah mengirimkan surat edaran kepada 14 kepala daerah tersebut untuk melakukan antisipasi. "Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada September curah hujan diprediksi sekitar 301-400 milimeter," tambahnya. (OL-15)
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, secara simbolis melepas ekspor bus perdana dari Karoseri Laksana, Kabupaten Semarang, ke Sri Lanka pada Rabu (2/7)
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Bumiayu.
Pada pagi cuaca umumnya cerah-berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mengguyur tersebar tidak merata.
Pada 2025 ini, Pemprov Jateng telah memberikan beasiswa bagi anak tidak sekolah (ATS) sebanyak 1.100 anak putus sekolah atau rentan putus sekolah di SMA, SMK dan SLB.
Perempuan yang memiliki warung di Pantai Kertosari tersebut acap menghadapi terjangan air laut yang masuk ke warungnya. Terutama ketika air laut mulai pasang pagi atau siang hari.
Gelombang tinggi di perairan Jawa Tengah juga menjadi ancaman serius terhadap kegiatan pelayaran karena cukup berisiko tinggi.
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
HUJAN dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas pada Rabu (4/6) sore,.
BNPB mencatat bahwa banjir masih menjadi jenis bencana yang paling banyak terjadi, disusul dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa provinsi.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) secara resmi memulai proses penyusunan Rencana Adaptasi Perubahan Iklim Nasional.
DI tengah meningkatnya intensitas bencana hidrometeorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendorong percepatan pengembangan radar cuaca non-polarimetrik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved