Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RATUSAN pemuda dan pelajar di Kabupaten Flores Timur mengikuti workshop Literasi Digital dengan tajuk Makin Cakap Digital di Aula Gelekat Nara Hotel, Senin (19/9), pukul 08:00-12:00 Wita. Kegiatan tersebut disponsori oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Workshop Literasi Digital di Kota Larantuka menghadirkan empat pembicara yakni Maksimus Masan Kian (Ketua PGRI Flores Timur), Khemal Andrias, dan Fransiskus Padji Tukan, serta Keynote speaker utama Menkominfo Jhonny G Plate.
Vici Kean, moderator kegiatan itu , tampak bersemangat membuka kegiatan Workshop pagi itu.
Baca juga: Sekda Jadi Tersangka Korupsi Dana Covid-19, Ini Tanggapan Pj Bupati Flores Timur
Menkominfo mengatakan, pada surfei AJI 2022, ditemukan lebih dari 210 juta penduduk Indonesia atau 77,02% telah menjadi pengguna intenet. Oleh karena itu, ia berharap dengan literasi digital, kiranya dapat menyiapkan warga yang cakap digital.
“Sumber daya digital yang handal, yang produktif, yang berdaya saing menjadi kunci utama bagi terlaksananya informasi digital nasional. Untuk itu, Kominfo konsisten menjalankan program literasi digital untuk memaksimalkan potensi ruang digital. Sekaligus meminimalkan dampak negatif yang timbul seperti hoax, perundungan, kekerasan seksual dan lainnya,” kata Jhonny lewat sambungan Zoom.
Menteri Jhonny mengatakan, sejak 2017, program literasi digital telah menjangkau lebih dari 12, 6 juta penduduk. Untuk itu, pada tahun ini, akan diberikan pelatihan literasi digital pada 5,5 juta masyarakat. Ia menilai kinerja masyarakat dalam literasi digital semakin menunjukkan peningkatan dari sisi kualitas.
“Survei Nasional oleh Kementrian Komunikasi dann Informatika RI, menunjukkan indeks masyarakat Indonesia berada pada tingkat 3,09. Naik dari indeks sebelumnya. Capaian ini perlu terus kita tingkatkan. Kominfo hadir memberikan pelatihan soal digital skills. Di tahun ini Kominfo menyasar kepada kelompok strategis seperti kaum perempuan, disabilitas hingga petani dan juga nelayan,”imbuhnya.
Sementara itu, Kadis Kominfo Herry Lamawuran mengucapkan terima kasih kepada Kominfo yang selalu memberikan pencerahan soal literasi digital kepada masyarakat dan komunitas lainnya.
“Kita berharap, kegiatan seperti ini sering dilakukan oleh pihak kemetrian melalui koordinasi ke tingkat daerah. Tentunya dengan literasi digital ini , para pelajar diharapkan dapat menggunakan media sosial secara bertanggungjawab dan bijak,” katanya.
Salah satu pemateri, Fransiskus Padji Tukan mengatakan, literasi digital harus membawa kita pada kecakapan digital.
“Orang semakin berpikir pintas, apa-apa cari di intenet. Kadang juga terjadi penyalahgunaan pengetahuan. Itu karena kurangnya kesadaran dan ketidakefektifan dalam penggunaan media sosial,” ungkapnya.
Sementara itu, Ermelinda Intan, Siswi SMK Suradewa Larantuka turut mengapresiasi Kominfo karena bisa mengadakan workshop literasi digital. Dirinya mengaku sadar, bahwa dengan literasi tersebut, ia pada akhirnya tahu menggunakan media sosial secara bijak.
“Supaya kami bisa mengetahui manfaat Facebook, manfaat TikTok itu bagaimana,” umbarnya.
Ia mengatakan dengan literasi digital, ia juga bisa mengetahui empat pilar digital yakni keamanan, etika, budaya dan kecakapan.
“Setelah ini, pulang kami akan sebarkan apa yang kami dapat kepada teman-teman guna membangun literasi digital di lingkungan sekolah,” tutupnya bersemangat. (OL-1)
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Menteri PPPA Arifah Fauzimengecam kekerasan seksual yang dialami seorang perempuan (MML) oleh oknum anggota Polisi (Aipda PS) di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
EYAA mempertemukan organisasi masyarakat sipil dan social enterprise dari berbagai negara ASEAN dengan relawan muda ASEAN untuk merancang dan menjalankan program sosial.
Tahun ini, Festival Film Flobamora mengangkat tema Kalunga dari bahasa Sumba sebagai simbol tumbuh dan berkembangnya perfilman di wilayah ini.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pemerintah perlu menentukan metode dan sasaran seperti apa yang ingin diambil dalam kebijakan terkait akses konten digital, terutama bagi anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved