Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Potensi Bencana Hidrometeorologi, BMKG Sumsel Keluarkan Imbauan

Dwi Apriani
13/9/2022 19:40
Potensi Bencana Hidrometeorologi, BMKG Sumsel Keluarkan Imbauan
Ilustrasi(ANTARA)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut tiga daerah di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) nyaris tak mengalami musim kemarau tahun ini. Ketiga wilayah tersebut adalah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), OKU Selatan dan OKU Timur.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Sumatra Selatan Wandayantolis mengatakan, La Nina tahun ini menunjukan musim hujan telah mulai terjadi sejak awal Agustus 2022 pada sebagaian besar wilayah Sumatera Selatan. Khusus untuk wilayah kota Palembang dan sekitarnya musim hujan diprediksi baru akan terjadi pada akhir September 2022.

"Masuknya musim hujan 2022 ini tanpa melalui terjadinya musim kemarau pada wilayah barat Sumatera Selatan, diantaranya Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), OKU Selatan dan OKU Timur," kata Wandayantolis.

Ia menjelaskan, fenomena La Nina dan menguatnya Dipole Mode menyebabkan curah hujan meningkat di atas dari rata-ratanya. Sehingga dari segi akumulasi pada Kabupaten Musi Rawas Utara, OKU Selatan dan OKU Timur tidak dapat didefinisikan adanya musim kemarau.

La Nina dan Dipole Mode juga menyebabkan curah hujan pada wilayah yang sempat mengalami musim kemarau bersifat di atas normal. Artinya, akumulasi curah hujan lebih tinggi dari seharusnya yang terjadi selama musim kemarau. "La Nina dan Dipole juga menyebabkan awal musim hujan 2022 ini tiba lebih awal dari semestinya berkisar maju 30-40 hari," ujarnya.

Di sisi lain, majunya awal musim hujan dan tingginya curah hujan ini telah membantu menurunkan potensi kemunculan hotspot kebakaran hutan dan lahan. Namun potensi bencana hidrometeorologis menjadi meningkat, ditandainya kejadian banjir dan longsor pada beberapa tempat yang seharusnya minim terjadi pada saat kemarau.

"Pada masa peralihan menuju musim hujan, masyarakat diharapkan untuk selalu berhati-hati dengan adanya perubahan cuaca yang signifikan yakni hujan lebat, petir, dan angin kencang serta selalu membersihkan dan menjaga lingkungan sekitar," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik