Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PEMERINTAH Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencanangkan program Imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV). Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Trisnawarman mengatakan, sasaran imunisasi PCV di Sumsel sebanyak 79.402 bayi dan balita. Vaksin yang tersedia juga sudah mencukupi.
"Sasaran pemberian imunisasi PCV yaitu seluruh bayi usia 2 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan," kata Trisnawarman.
Pneumonia merupakan infeksi akut pada jaringan paru. Salah satu penyebabnya adalah infeksi pneumokokus yang bisa menyebabkan beberapa penyakit, seperti radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan infeksi darah (bakteremia). Untuk itu, vaksin PCV berguna untuk melindungi diri dari penyakit berbahaya seperti meningitis dan pneumonia dalam kategori berat terhadap bayi dan balita.
Menurutnya, tujuan imunisasi PCV untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat pneumonia pada anak. Pelaksanaan imunisasi PCV dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan imunisasi rutin lainnya sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Pelayanan imunisasi dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Faskes) seperti di Posyandu, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, klinik, praktik mandiri dokter, praktik mandiri bidan, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang memberikan layanan imunisasi.
"Vaksin yang disiapkan ada 52 ribu vial atau 211 ribu dosis. Untuk tahap pertama sudah tersedia 12.500 vial vaksin. Target awal diharapkan bisa mencapai 20-30 persen dari target yang ada," katanya.
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan, pemberian imunisasi ini merupakan tanggungjawab bersama. "Sasaran imunisasi PCV di Sumsel sangat besar, untuk itu diharapkan Dinkes langsung datangi ke Kabupaten/Kota untuk memantau nya. Selain itu libatkan juga tim PKK, agar cepat capaian realisasinya," katanya.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kematian bayi dan balita akibat pneumonia cukup tinggi. Sebanyak 14,05 persen bayi dan 5 persen balita meninggal karena infeksi pneumonia.
"Imunisasi PCV ini penting untuk menurunkan angka kematian bayi, dan balita. Bahkan tidak hanya itu dengan ini juga bisa menurunkan angka stunting. Maka target 2022 vaksin PCV dilakukan di seluruh provinsi," katanya
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan, Provinsi Sumsel dipilih sebagai lokasi karena sasaran imunisasinya cukup besar dan kinerja imunisasi yang ada juga sangat baik.
"Imunisasi PCV dilakukan sebanyak tiga kali yaitu usia dua bulan untuk dosis pertama, usia tiga bulan untuk dosis kedua dan usia 12 bulan untuk dosis ketiga," katanya. (OL-15)
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
OCHA mencatat 11.877 balita di Gaza mengalami gizi buruk akut.
Fosil di Gran Dolina ungkap balita Homo antecessor dipenggal dan dimakan 850.000 tahun lalu, bukti kanibalisme tertua di Eropa.
Aksi kekerasan yang dilakukan di rumah pelaku, dan direkam sendiri menggunakan ponsel, lalu disebarkan sebagai bentuk intimidasi kepada istrinya yang tengah menggugat cerai.
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Antara 25%–50% anak mengalami masalah tidur saat masa tumbuh kembang, yang dapat berdampak signifikan terhadap fungsi kognitif, perilaku, dan kesehatan fisik maupun mental.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved