Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

2 Orang Tewas dalam Gempa Besar di Papua Nugini

Ferdian Ananda Majni
11/9/2022 17:33
2 Orang Tewas dalam Gempa Besar di Papua Nugini
Gempa Bumi.(Ilustrasi)

GEMPA berkekuatan 7,6 SR mengguncang Papua Nugini pada Minggu (11/9), merusak bangunan, memicu tanah longsor dan menewaskan sedikitnya dua orang, dengan beberapa lainnya terluka parah.

Penduduk di kota-kota utara dekat pusat gempa melaporkan guncangan hebat pada pagi hari yang meretakkan jalan dan merobohkan kelongsong bangunan.

Baca juga: Sejumlah Wilayah Papua Terguncang Gempa M 7,5 di Papua Nugini

Anggota parlemen lokal Kessy Sawang mengatakan setidaknya dua orang telah meninggal di desa-desa pegunungan terpencil, dengan setidaknya empat lainnya diangkut ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

"Ada kerusakan yang meluas," katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa tanah longsor telah mengubur rumah-rumah dan membelah satu desa di mana orang-orang kehilangan rumah tersebut.

Ada komunikasi yang terbatas di daerah itu, sedikit sumber daya pemerintah dan jalan beraspal, membuat penilaian dan upaya penyelamatan menjadi sulit.

Perusahaan penerbangan kecil dan kelompok misionaris terlibat dalam mengangkut beberapa orang yang terluka melintasi lanskap hutan yang terjal.

"Sangat sulit, medannya, cuacanya. Ini menantang," kata Nellie Pumai dari Manolos Aviation, yang telah mengangkut satu orang keluar dan berusaha kembali.

Di kota dataran tinggi timur Goroka, penduduk menangkap gambar jendela awning yang jatuh dari dinding retak sebuah universitas setempat.

"Itu sangat kuat", kata Hivi Apokore, seorang pekerja di Resor Jais Aben dekat kota pesisir Madang.

"Semuanya seperti duduk di laut - hanya mengambang,” tegasnya.

Gempa itu terasa hingga ibu kota Port Moresby sekitar 480 km jauhnya.

Survei Geologi AS awalnya mengeluarkan peringatan tsunami untuk daerah pantai terdekat, tetapi kemudian mengatakan ancaman itu telah berlalu.

Tetapi penduduk setempat yang ketakutan di dekat laut tetap melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi - melaporkan bahwa permukaan air tiba-tiba turun. (AFP/Fer/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya