Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
BELASAN penyandang disabilitas di Yogyakarta dan sekitarnya mendapatkan pelatihan intensif untuk mengasah ketrampilan pijat, bermain usik dan pembawa acara. Pelatihan berlangsung selama dua hari, tanggal 29 - 30 Agustus, yang diselenggarakan oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) di Yogyakarta.
"Pelatihan ini ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi para difabel. Hal ini turut berperan untuk membantu proses pemulihan ekonomi di masa pascapandemi ini," kata Corporate Secretary PT TWC AY Suhartanto di Yogyakarta, Rabu (1/9).
Mereka, ujarnya mendapat pelatihan intensif berupa materi-materi yang berguna untuk mengembangkan bakat serta mengasah talenta yang mereka miliki, sebagai bekal untuk menjadi berdaya dan mandiri.
Corporate Secretary PT TWC AY Suhartanto mengatakan bahwa kegiatan ini sudah menjadi kewajiban yang menjunjung dan mengimplementasikan nilai AKHLAK dalam perusahaannya. Sebagai perusahaan BUMN, PT TWC berpartisipasi untuk mengembangkan kapasitas difabel dan membangun ekosistem ekonomi yang inklusif.
"Butuh komitmen bersama untuk mewujudkannya. Perlu adanya sinergi yang aktif antara instansi pemerintah, BUMN dan swasta dalam mendorong lebih dalam mempercepat perwujudan ekonomi inklusif bagi para difabel agar mandiri dalam sektor ekonomi," jelasnya.
Sekretaris Dinas Sosial DIY, Suyarno menjelaskan Indonesia telah meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang hak-hak penyandang disabilitas. Namun, jelasnya, dalam pelaksanaannya masih banyak keterbatasan dan tantangan yang dihadapi bersama dalam
meningkatkan kesejahteraan bagi para difabel ini.
"Pemerintah tidak bisa sendiri. Pihak swasta dan kelompok masyarakat harus bersama untuk meningkatkan harkat dan martabat para difabel ini. Pelatihan ini menjadi bentuk sinergi yang mengawali langkah dalam membantu para difabel ke depannya," kata Suyarno.
Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Muhammadiyah DI Yogyakarta Ridwan Furqoni menjelaskan nantinya program ini akan dilanjutkan dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk menyelaraskan tujuan dalam pengembangan potensi dan kapasitas difabel ke depan.
RTL ini, katanya, nantinya bisa menjadi pedoman dalam menentukan langkah ke depan terkait pendampingann yang bisa menambah kapasitas teman difabel untuk nanti bekal di waktu-waktu yang akan datang.
Salah satu peserta pelatihan, Nur Eko Prasetyo (16 tahun) mengatakan bahwa ilmu teknik pijat yang diajarkan oleh instruktur saat pelatihan sudah cukup komprehensif. Dirinya yang baru pertama kali belajar pijat ini mengaku tertarik untuk memperdalam teknik memijat sebagai bekal
nanti ke depan. "Pelatihannya sangat bagus, sudah bisa menambah pengetahuan. Karena kalau saya pribadi belum terlalu paham dengan pelatihan pijat gitu, baru pertama mengikuti jadinya mungkin sesuatu hal yang baru. Manfaatnya juga sangat banyak," kata siswa kelas XII MAN II
Sleman ini. (OL-13)
Baca Juga: Deteksi Dini Gangguan Tiroid, Cegah Gangguan Perkembangan Bayi
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
JKPI tengah mengupayakan songket sebagai warisan budaya dunia.
Dedy Yon menuturkan penampilan tari yang akan dibawakan oleh delegasi Kota Tegal tidak mengecewakan masyarakat nusantara.
Hingga Juli 2025 terdapat 12 titik tambang ilegal skala besar di DIY. Dampak kerusakan lingkungan dan infrastrukturnya dinilai sangat merugikan masyarakat dan pemerintah daerah.
Ketimpangan ketidakpastian, disrupsi ekonomi, hingga tekanan lingkungan hidup, semuanya memerlukan bentuk keberdayaan sosial
PEMBUATAN Jembatan Pandansimo di DIY hampir selesai. Jembatan ini diyakini akan menjadi salah satu ikon infrastruktur di DIY yang tahan gempa
Di Bantul, kunjungan wisatawan pada 9 sampai 11 Mei 2025 tercatat 29.850 orang. Kunjungan wisatawan paling banyak pada Minggu (11/5) yang mencapai 19.362 wisatawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved