Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

ASN di Sumatra Barat Perkuat Literasi Digital Untuk Pelayanan Publik

Yose Hendra
29/8/2022 11:07
ASN di Sumatra Barat Perkuat Literasi Digital Untuk Pelayanan Publik
Warga mencetak dokumen kependudukan menggunakan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Mall Pelayanan Publik (MPP)(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

PEMERINTAH terus mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) cakap dan melek digital. Selain itu Pemerintah merupakan salah satu pendorong terciptanya Indonesia Makin Cakap Digital.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dan Katadata Insight Center pada 2021, disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori "sedang" dengan angka 3.49 dari 5,00.

Berdasarkan data tersebut, literasi digital sangat diperlukan bagi masyarakat. Dengan pengetahuan dan kemampuan literasi digital
yang baik, setiap orang akan lebih kritis terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan literasi digital di sektor pemerintahan merupakan salah satu inisiasi Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia.

Kemenkominfo dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri menggiatkan literasi digital sektor pemerintahan untuk ASN di Provinsi Sumatra Barat, kemarin. Total peserta sebanyak 24.000 orang dari kalangan ASN Provinsi Sumatera
Barat menjadi target dalam kegiatan ini.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Barat, Hansastri menyampaikan bahwa ASN di Sumatra Barat sudah memiliki aplikasi-aplikasi untuk menunjang pelayanan kepada masyarakat, namun dibutuhkan pengembangan SDM untuk mengimplementasikan aplikasi tersebut.

"Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi ASN di Provinsi Sumatra Barat, mendorong ASN untuk mengenal dan mengadaptasi teknologi digital untuk melayani masyarakat berdasarkan empat pilar yang diterapkan yaitu Budaya Digital, Kemampuan Digital, Etika Digital, dan Keamanan Digital," kata Hansastri.

Diharapkan empat pilar tadi bisa mempercepat pengimplementasian aplikasi-aplikasi tersebut untuk memaksimalkan pelayanan dari ASN untuk masyarakat.

baca juga: 58 Buku Kolaborasi Seri Literasi Digital Diluncurkan

Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonifasius Wahyu Pudjianto alam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Literasi Digital ini tidak hanya untuk memenuhi kewajiban ASN dalam kegiatan pengembangan kompetensi. Tetapi juga untuk meningkatkan kompetensi ASN di bidang digital untuk menunjang pelayanan publik.

Ia juga menekankan untuk berhati-hati terhadap konten negatif dan membahas 4 pilar penting dalam Literasi Digital.

"Tugas kita sebagai ASN ini adalah membuat konten-konten kreatif yang mendidik dan diharapkan dapat membantu produktivitas masyarakat. Yang harus membanjiri ruang digital itu adalah konten-konten positif yang membangun," ujarnya.

Kepala Pusat IV Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis BPSDM Kementerian Dalam Negeri, Dian Andy Permana menyatakan bahwa kegiatan literasi digital ini sesuai dengan core value yang ada pada ASN, yaitu berAKHLAK.

"Ada dua yang menjadi sumbu dalam value ini, yaitu kompeten dan adaptif. Sebagai ASN, kita harus kompeten dan adaptif. Kompeten adalah
ASN ini harus terus belajar dan membuat inovasi dalam dunia digital. Adaptif, dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi sehingga ASN bisa menggunakan teknologi-teknologi baru dalam melaksanakan pelayanan publik," tegasnya. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya